Rencannya, kayu-kayu ukiran tersebut akan dijadikan koleksi karya seni untuk Museum Seni Primitif Manhattan, di Amerika Serikat.
Dalam kedatangnnya yang kedua kali, ia pergi bersama seorang antropolog asal Belanda, René Wassing, dan tim lainnya.
Sebelum kabar hilangnya Michael Rockefeller, ia ternyata berkmasud ingin mengumpulkan berbagai barang lainnya dari suku tersebut.
Akhirnya untuk mendapatkan benda bersejarah tersebut, Michael Rockefeller juga membawa barang untuk barter dari tempat tinggalnya, New York.
Ia membawa barang seperti tembakau, pakaian, pisau dan parang yang dinilai memiliki kualitas tinggi.
Setelah semua berjalan sesuai dengan yang direncanakan Michael Rockefeller dan ia juga telah berpindah-pindah desa untuk mengumpulkan 50 karya seni asli, ia memutuskan untuk kembali ke New York.
Namun, ternyata takdir berkata buruk. Sejak saat itu ia tak pernah kembali ke Amerika dan melanjutkan hidup menjadi seorang miliarder dunia.
Hilangnya Michael Rockefeller yang baru berusia 23 tahun tersebut awalnya karena kapal yang ia gunakan terbalik di lautan dan terdampar.
Tim penyelamat akhirnya berhasil menyelamatkan Wassing dan tim yang datang ke New Guine bersama Michael Rockefeller. Namun, Michael sendiri tak pernah ditemukan.
Baca Juga: 5 Pasar Gaib Terkenal Angker Hanya Ada di Indonesia, Pernah Dengar?
Atas nama Pemerintah Belanda, Gubernur Pieter Platteel menyediakan perahu, pesawat, marinir, dan unit polisi untuk menemukan Michael.
Lima ribu penduduk setempat menyisir rawa-rawa dan pohon bakau di sepanjang pantai untuk mencari Michael. Helikopter Australia dan Belanda memindai garis pantai.
Armada Ketujuh AS menawarkan pesawat dan kapal kargo, setelah telegram dari Presiden John F. Kennedy, mengungkapkan keprihatinannya dan menawarkan bantuan sebanyak mungkin.
Namun, hingga dua minggu pencarian tidak ada tanda serta hasil yang menyangkut hilangnya Michael Rockefeller.
Pencarian terus dilakukan hingga 3 tahun, akhirnya di tahun 1964 Michael Rockefeller dinyatakan hilang tak ditemukan.
Hilangnya Michael Rockefeller juga membawa berbagai spekulasi dan misteri hingga beberapa tahun.
Misteri tersebut juga banyak dibahas oleh media luar negeri hingga film dokumenter dengan judul The Search For Michael Rockefeller yang rilis tahun 2011.