Sonora.ID - Pandemi Covid-19 yang mengharuskanmu untuk lebih banyak berada di rumah dan hanya berinteraksi dengan orang melalui media sosial ternyata menimbulkan permasalahan terkait perkembangan dirimu, yakni menjadi lebih fokus terhadap apa pun yang ada di medsos.
Ini membuatmu menjadi lebih mudah percaya atau terpengaruh oleh omongan orang, baik itu berita hoaks, hujatan, dan sebagainya.
Hingdranata Nikolay selaku pakar NLP mengatakan kalau manusia memiliki kecenderungan untuk ingin diterima oleh orang lain.
Kamu mungkin bisa saja selalu mencari tahu penilaian orang lain terhadapmu dan berusaha terlihat baik di depan orang.
'Cara Aman Agar Tidak Terpengaruh Hujatan' yang disiarkan di Radio Smart FM.
Membahas topik terkait 'diomongin orang lain', Hing menjelaskan kalau adanya konteks yang perlu dipahami terlebih dahulu.
Banyak momen ketika orang lain membicarakanmu, kamu cenderung abai.
Dan ketika itu dilakukan oleh orang-orang tertentu, kamu langsung merasa khawatir atau was-was.
Oleh karenanya, Hing mengatakan perlu adanya pemahaman kondisi tentang siapa yang membicarakanmu dan bagaimana kamu meresponnya dalam skala rutin.
Baca Juga: 8 Cara Cepat Menenangkan Pikiran saat Stres, Cuma Butuh 15 Menit
Jika itu dilakukan oleh orang tertentu yang membuatmu cemas, maka salah satu cara yang disarankan Hing adalah, "Tidak membaca atau mendengarkan omongan orang sejak awal".
Ia mengatakan ini merupakan cara paling aman karena langsung melibatkan indra, yakni penglihatan dan pendengaran.
Hing menjelaskan kalau sangat minim kemungkinannya kamu tidak akan merespon atau terpengaruh oleh apa yang kamu lihat atau dengar.
"Kalau ingin tidak diganggu, jangan mengganggu diri," tambahnya.
Secara praktik, ini bisa dilakukan dengan tidak mencari tahu segala hal terkait penilaian orang lain terhadap dirimu.
Mungkin di lain kesempatan kamu bisa melakukan ini asalkan kamu dalam kondisi yang sudah siap dan merasa butuh evaluasi, saran, dan atau kritik dari orang lain, misalkan dalam pekerjaan.
Jangan sampai ke-kepoanmu malah membuatmu jatuh dan tidak termotivasi untuk produktif.
Baca Juga: Faedah Memaafkan Orang yang Pernah Menyakiti kita, Baik Bagi Kesehatan