Surakarta, Sonora.ID - Dalam rangka berkontribusi dalam pemerintahan dan pembangunan kota Surakarta, Universitas Selamet Riyadi melakukan penelitian yang di dorong misi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dua hal yang menjadi target penelitian dalam Indek Kepuasan masyarakat, pertama adalah penyebaran informasi ke khalayak atau masyarakat melalui kegiatan press-conference sebagai bentuk pengawalan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang di lakukan Walikota dan Wakil Walikota (Gibran –Teguh) satu tahun pertama.
Kedua, publikasi artikel ilmiah yang disusun berdasar hasil analisis yang obyektif dan memenuhi standart akademik serta methodology ilmiah.
Periode Penelitian di lakukan selama bulan Februari 2022, dan proses pengumpulan data dilapangan dilakukan dengan teknik wawancara face to face dengan instrument data tertutup (Kuesioner).
Penelitian ini memakan waktu selama 10 hari, mulai dari tanggal 4 februari s/d 13 februari sejumlah 9 pencacah data kuesioner.
Disampaikan Dr. Drs .H Suwardi, M.Si peneliti yang juga Ketua Prodi Magister Administrasi Publik hasil survey Indek Kepuasan masyarakat terhadap kinerja satu tahun pemerintahan Gibran–Teguh sebagai Walikota dan Wakil Wlikota.
IKM menunjukan rata rata score adalah 79,3 persen terhadap satu tahun kinerja pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Surakarta.
Sebanyak 43% masyarakat memberikan nilai 80 sedangkan yang memberikan nilai diatas 80 sebanyak 67,5%.
Standart penilaian dikatakan baik adalah ≥ 70 dengan demikian apresiasi terhadap pemerintahan Gibran-Teguh adalah sangat baik.
Baca Juga: Walikota Solo Gibran Serius Dalam Proyek Pembangunan Rel Layang Simpang Joglo Dalam 3 Tahun
Disampaikan juga beberapa indikator keberhasilan pemerintahan Gibran–Teguh dalam satu tahun pertama pemerintahan adalah Wlikota dipresepsikan lebih merakyat, bijaksana dan tegas terhadap aparatur birokrasi, serta handal dalam menghadapi permasalahan di masyarakat.
Hal ini ditujukan beberapa presepsi diantaranya kualitas pelayanan aparatur pemkot, kantor Lurah, Camat dan Balaikota, kualitas pelayanan kesehatan oleh puskesmas, pelaksanaan vaksinasi yang di inisiasi oleh Pemkot, serta kualitas pelaksanaan kebijakan yang berorientasi kesehatan dan ekonomi.
Sedangkan aspek aspek yang di rasa belum maksimal dalam satu tahun pemerintahan Gibran-Teguh adalah sektor pendidikaan dan sektor tenaga kerja di surakarta.
Presepsi yang di nilai masyarakat belum maksimal sektor pendidikan adalah kebijakan pelaksanaan PTM dan PJJ yang dianggap masih setengah hati dan terlalu hati hati dalam mendukung infrastruktur dan pengaturan pelaksanaan kebijakan PTM dan PJJ.
Selanjutnya ada sektor tenaga kerja walaupun satu tahun terakhir sektor ini mengalami perbaikan sebesar 31,1%, namun masih ada warga masyarakat mengaku tahun 2021 mengalami masa masa sulit memperoleh pekerjaan dan penghasilan.
Baca Juga: DPRD Solo Kritik Kebijakan Gibran terkait Lampion di Balai Kota Solo dan Pasar Gede