Rusia-Ukraina Perang! Ini Jajaran Negara yang Pernah Bertikai dengan Rusia

24 Februari 2022 16:04 WIB
Rusia dan Ukraina Perang!
Rusia dan Ukraina Perang! ( kompas.com)

Sebelumnya, Biden telah menjelaskan maksud dari perkataannya tersebut, yang diterima oleh Putin.

Namun, pada April 2021, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Rusia dan mengusir 10 orang diplomatnya sebagai balasan atas perkataan mereka dalam pilpres Amerika Serikat.

Sebagai gantinya, Rusia juga mem-blacklist sejumlah pejabat keamanan senior dan 10 orang diplomat Amerika Serikat untuk pergi dari negara mereka paling lambat tanggal 21 Mei 2021.

China

Rusia dan China pernah mengalami konflik yang dilandasi oleh memburuknya hubungan antara China dan Uni Soviet pada masa Perang Dingin.

Pada 1961, komunis Tiongkok mengatakan bahwa Uni Soviet merupakan penghianat.

Puncak dari konflik ini terjadi pada akhir 1960-an dan terus berlanjut hingga tahun 1980-an.

Perpecahan ini berujung dengan turut terpecahnya gerakan komunis internasional.

Selain itu, konflik lain adalah konflik perbatasan yang disebabkan oleh pembagian wilayah perbatasan antara kedua negara tersebut.

Perang terbesar terjadi pada Maret 1969 di Pulau Zhenbao atau dikenal sebagai Pulau Damanskii di Rusia. Runtuhnya Uni Soviet membuat pulau ini jatuh ke wilayah China.

Baca Juga: 5 Negara Teraman Kalau Perang Dunia 3 Terjadi, Indonesia Aman Banget?

Georgia

Georgia merupakan salah satu negara yang pernah mengalami konflik dengan Rusia.

Konflik antara dua negara ini dimulai di awal 1990-an, kala Rusia dan Georgia baru saja menjadi negara merdeka setelah pecahnya Uni Soviet.

Di akhir 1990-an, Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperluas pengaruh mereka di wilayah Timur dan Tengah Eropa.

Georgia bergerak lebih jauh ke Barat, bahkan bergabung dengan koalisi pimpinan AS yang berperang dalam Perang Irak pada 2003.

Proses ini meningkat setelah pemilihan Presiden yang pro-Barat Mikheil Saakashvili pada 2004.

"Georgia jelas memulai proses mencoba keluar dari lingkup pengaruh Rusia," kata ahli sejarah Rusia modern dan urusan keamanan, Mark Galeotti.

"Itu (Rusia) perlu menjaga pengaruhnya, dan bila ia melepaskan Georgia, siapa lagi yang akan ikut selanjutnya?" lanjut Galeotti.

Mengutip Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), perluasan NATO di wilayah itu diartikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai tindakan bermusuhan yang bertujuan untuk mengepung dan melemahkan Rusia.

Rusia kemudian memutuskan menyerbu wilayah Georgia, memanfaatkan konflik sipil yang terjadi.

Baca Juga: Jajaran 9 Negara Paling Dibenci di Dunia, Nomor 2 dan 3 Bikin Syok!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm