Sonora.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022) mendeklarasikan perang dengan Ukraina, menurut laporan dari New York Post.
Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Keputusan tersebut tentunya menjadi sorotan dunia dan mengundang pro kontra yang membara di media sosial, seperti Twitter.
Diketahui, hingga Kamis (24/2), kata kunci 'Ukraina' telah mencapai 1,6 juta cuitan di Twitter, sementara yang 'Putin' mencapai 1,4 juta cuitan.
Ditambah lagi, netizen di media sosial melaporkan berbagai foto dan video yang memperlihatkan peristiwa ledakan, asap, dan kebakaran yang terjadi di Ukraina.
Selain Ukraina, Rusia sebenarnya telah beberapa kali mengalami konflik dengan berbagai negara.
Namun konflik dengan Ukraina, yang digadang-gadang dapat memicu terjadinya Perang Dunia ketiga.
Berikut adalah beberapa negara yang pernah memiliki konflik dengan Rusia.
Baca Juga: Harga Minyak Brent Dekati US$ 100 per Barel Usai Deklarasi Putin Tentang Dua Bagian di Ukraina
Amerika Serikat
Hubungan Rusia dan Amerika Serikat dikabarkan memanas sejak Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Vladimir Putin, Presiden Rusia, seorang pembunuh di sebuah wawancara.
Sebelumnya, Biden telah menjelaskan maksud dari perkataannya tersebut, yang diterima oleh Putin.
Namun, pada April 2021, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Rusia dan mengusir 10 orang diplomatnya sebagai balasan atas perkataan mereka dalam pilpres Amerika Serikat.
Sebagai gantinya, Rusia juga mem-blacklist sejumlah pejabat keamanan senior dan 10 orang diplomat Amerika Serikat untuk pergi dari negara mereka paling lambat tanggal 21 Mei 2021.
China
Rusia dan China pernah mengalami konflik yang dilandasi oleh memburuknya hubungan antara China dan Uni Soviet pada masa Perang Dingin.
Pada 1961, komunis Tiongkok mengatakan bahwa Uni Soviet merupakan penghianat.
Puncak dari konflik ini terjadi pada akhir 1960-an dan terus berlanjut hingga tahun 1980-an.
Perpecahan ini berujung dengan turut terpecahnya gerakan komunis internasional.
Selain itu, konflik lain adalah konflik perbatasan yang disebabkan oleh pembagian wilayah perbatasan antara kedua negara tersebut.
Perang terbesar terjadi pada Maret 1969 di Pulau Zhenbao atau dikenal sebagai Pulau Damanskii di Rusia. Runtuhnya Uni Soviet membuat pulau ini jatuh ke wilayah China.
Baca Juga: 5 Negara Teraman Kalau Perang Dunia 3 Terjadi, Indonesia Aman Banget?
Georgia
Georgia merupakan salah satu negara yang pernah mengalami konflik dengan Rusia.
Konflik antara dua negara ini dimulai di awal 1990-an, kala Rusia dan Georgia baru saja menjadi negara merdeka setelah pecahnya Uni Soviet.
Di akhir 1990-an, Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperluas pengaruh mereka di wilayah Timur dan Tengah Eropa.
Georgia bergerak lebih jauh ke Barat, bahkan bergabung dengan koalisi pimpinan AS yang berperang dalam Perang Irak pada 2003.
Proses ini meningkat setelah pemilihan Presiden yang pro-Barat Mikheil Saakashvili pada 2004.
"Georgia jelas memulai proses mencoba keluar dari lingkup pengaruh Rusia," kata ahli sejarah Rusia modern dan urusan keamanan, Mark Galeotti.
"Itu (Rusia) perlu menjaga pengaruhnya, dan bila ia melepaskan Georgia, siapa lagi yang akan ikut selanjutnya?" lanjut Galeotti.
Mengutip Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), perluasan NATO di wilayah itu diartikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai tindakan bermusuhan yang bertujuan untuk mengepung dan melemahkan Rusia.
Rusia kemudian memutuskan menyerbu wilayah Georgia, memanfaatkan konflik sipil yang terjadi.
Baca Juga: Jajaran 9 Negara Paling Dibenci di Dunia, Nomor 2 dan 3 Bikin Syok!