Pemerintah Indonesia Kecam Operasi Militer Rusia di Ukraina!

24 Februari 2022 17:11 WIB
Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah.
Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah. ( )

Sonora.ID - Rusia resmi menggelar operasi militer ke wilayah Ukraina, menyikapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia mengecam tindakan Rusia yang dinilai telah melanggar batas wilayah dan kedaulatan Ukraina.

Hal tersebut diungkapkan oleh pemerintah melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Teuku Faizasyah pada hari ini (24/2) dalam keterangan pers virtual.

Ada empat pernyataan sikap dari Pemerintah Indonesia terkait dengan eskalasi konflik bersenjata di Ukraina:

Pertama, Pemerintah Indonesia prihatin atas eskalasi konflik bersenjata yang terjadi di wilayah Ukraina.

Hal tersebut dinilai sangat membahayakan penduduk sipil, dan membawa dampak negatif bagi kedamaian di kawasan.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Perang! Ini Jajaran Negara yang Pernah Bertikai dengan Rusia

"Prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat, serta berdampak bagi kedamaian di kawasan," ujar Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah, Kamis (24/2/2022).

Kedua, Pemerintah Indonesia menegaskan kepada pihak-pihak terkait, agar taat pada hukum internasional, dan Piagam PBB.

Utamanya yang bersinggungan dengan integritas teritorial suatu negara, serta Pemerintah Indonesia mengecam tindakan nyata yang melanggar teritorial dan kedaulatan suatu negara.

Ketiga, Pemerintah Indonesia menegaskan agar semua pihak lebih mengedepankan perundingan dan diplomasi, untuk menghentikan konflik bersenjata ini, serta mengutamakan penyelesaian secara damai.

"Menegaskan kembali, agar semua pihak tetap mengedepankan perundingan dan diplomasi, untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai," ujar Faizasyah, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: 5 Negara yang Bebas Menjual Wanita Secara Online untuk Dijadikan Istri

Ke-empat, terhadap Warga Negara Indonesia di wilayah Ukraina, saat ini KBRI telah mengambil langkah untuk mengamankan mereka, sesuai dengan rencana kontigensi yang ada.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam pertemuan antar Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara-negara G20, turut menyampaikan pentingnya menghilangkan rivalitas antar negara di masa pandemi.

Secara khusus ia meminta kepada negara-negara yang terkait dengan terciptanya ketegangan di Ukraina saat ini, untuk segera meredakan ketegangan. Karena dari kacamatanya sebagai seorang kepala negara, hal tersebut dinilai dapat mengganggu pemulihan ekonomi global, yang saat ini sedang berlangsung.

"Dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk rivalitas, bukan saatnya untuk membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia.

Apalagi yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini," ujar Presiden Joko Widodo, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Pecah, Apa Dampak yang Bakal Ditanggung oleh Indonesia?

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo turut mendorong negara-negara G20, untuk saling bersinergi dan berkolaborasi satu sama lainnya.

Hal itu ia ungkapkan karena di tengah ketidakpastian global akibat pandemi, berbagai tantangan global pun bermunculan, salah satunya adalah masalah inflasi yang sudah ada di depan mata.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm