“Lebaran kali ini bisa kita hadapi dengan berbeda, dibandingkan Lebaran sebelumnya. Dengan kondisi bahwa harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua,” tegasnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dari pernyataan tersebut, masih ada harapan untuk merayakan Lebaran dengan cara yang berbeda daripada tahun sebelumnya, jika target vaksinasi dosis kedua tercapai.
Ahli
Tak hanya Menkes, Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman juga menyoroti hal ini dan menganalisis arus mudik saat ini akan sulit untuk dihindari,
Pasalnya, tahun 2022 ini adalah tahun ketiga Indonesia merayakan Hari Raya Lebaran dengan kondisi pandemi, sehingga hasrat atau keinginan masyarakat pastinya akan lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya untuk lakukan mudik.
“Tahun ketiga ini, animonya besar sekali, semakin besar malah,” tegasnya.
Meski demikian, Dicky masih bersikeras jika hal tersebut bisa dicegah, lebih baik dicegah, karena bisa meminimalisasi pergerakan besar yang memungkinkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
“Melarang saya kira juga sulit,” sambung Dicky.
Baca Juga: Cegah Gelombang 3, Dokter Reisa: Jadwalkan Ulang Tradisi Mudik Nataru!