Pontianak, Sonora.ID – Hary Agung Tjahyadi resmi dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat.
Ia dilantik bersama 41 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator Pemprov lainnya oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji, pada Selasa (01/03).
Hary mengucapkan terima kasih kepada pimpinan pemerintahan dalam hal ini Gubernur, yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi kepala dinas.
Menurutnya, ini sebuah tantangan dan tanggung jawab besar yang akan dihadapinya.
“Saya kira ini menjadi tantangan besar untuk saya, dan saya akan berusaha semaksimal mungkin bekerja keras dengan penuh tanggung jawab. Saya akan bekerja dengan prinsip keikhlasan. Tanggung jawab yang berhubungan dengan duniawi, akan ada aturan, ada pimpinan, organisasi, dan tanggung jawab kepada masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga: Pelantikan Pejabat Pemprov Kalsel Diwarnai Kejutan! 3 Pejabat Tergeser
Diakuinya, pandemi Covid-19 masih menjadi prioritas utama dalam ia menjalankan tugas di dinas kesehatan.
Ada beberapa target yang harus pihaknya kejar terutama untuk penanganan Covid-19 di Kalbar, di antaranya adalah vaksinasi.
“Hal yang paling penting adalah vaksinasi. Ada beberapa target yang harus kita lakukan percepatan-percepatan. Sekarang bukan hanya vaksin satu yang harus 70 persen, tapi justru dosis kedua juga harus 70 persen ini yang akan kita kejar. Vaksin dosis kedua masih 10 daerah yang belum mencapai 70 persen. Vaksin lansia juga akan kita kejar. Dan ini adalah upaya-upaya untuk menekan jumlah yang dirawat di rumah sakit dan menekan angka kematian,” terang Hary.
Dalam percepatan dan peningkatan vaksinasi di setiap daerah, menurut Hary selain pendekatan keluarga juga harus ada strategi pendekatan local wisdom (kearifan lokal) dari orang-orang berpengaruh di daerah tersebut.
Local wisdom bisa dilakukan dengan mengajak peran dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya untuk ikut serta masuk dalam penguatan satgas.
Baca Juga: Gubernur Sutarmidji Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Administrator Pemprov Kalbar
“Saya kira selain ada strategi pendekatan keluarga, juga harus ada strategi lain yaitu local wisdom. Setiap daerah mempunyai situasi kondisi yang berbeda, tantangan yang berbeda, masalah yang berbeda, dan cara yang berbeda. Masing-masing daerah kabupaten/kota pasti ada cara yang berbeda-beda untuk mengajak masyarakat mau vaksinasi. Harus ada orang yang berpengaruh di daerah tersebut yang bisa efektif untuk mengajak masyarakat,” jelas Hary.
Kemudian, hal lain untuk menekan angka kasus Covid-19 di Kalbar adalah upaya-upaya pencegahan melalui protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan implementasi Peduli Lindungi yang belum maksimal diterapkan di tempat-tempat publik.
“Penegasan aturan sudah dibuat, saya kira satgas baik provinsi maupun kabupaten/kota lebih melakukan penerapan Peduli Lindungi di tempat publik namun juga ada sanksi yang saya kira bisa membantu menyadarkan masyarakat untuk sadar dengan prokes selama masih pandemi. Apalagi kasus harian masih naik turun setiap hari. Kita perlu belajar dengan beberapa negara yang sudah melewati gelombang ketiga, dan juga belajar dari provinsi yang sudah mulai menurun. Saya juga mengajak kepada teman-teman di kabupaten/kota untuk tidak kendor testing dan tracing beberapa kelompok yang berisiko,” tegasnya.
Baca Juga: Lantik Wakil Walikota Pematangsiantar, Gubernur Sumut Ingatkan Tugas Pokok Sejahterakan Rakyat