Sonora.ID - Masih dua tahun dari hari ini, pesta demokrasi dalam Pemilihan Presiden 2024 akan digelar, tetapi bahkan sejak tahun-tahun sebelumnya, Pilpres dan Pemilu 2024 menjadi sorotan banyak pihak.
Termasuk salah satunya adalah survei yang menghasilkan nama-nama tokoh besar Tanah Air yang dianggap mendapatkan dukungan banyak dari masyarakat untuk maju dalam Pilpres dan mengganjikan Presiden Joko Widodo duduk di bangku nomor satu di Indonesia.
Meski demikian, di sisi lain terdapat isu yang menyatakan bahwa Pemilu dan Pilpres tersebut diusulkan untuk diundur, mengingat bahwa Jokowi masih mendapatkan dukungan banyak dari warga.
Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat kepemimpinan Jokowi agaknya tidak bisa bergerak dengan leluasa.
Belum lagi dengan adanya rencana untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Di tengah gaduhnya pemilu dan pilpres 2024 tersebut, seorang Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN), Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Aza angkat suara dan menyatakan bahwa Jokowi harus buka suara.
Pihaknya membenarnya bahwa Jokowi memang pernah menyatakan tidak ingin menjabat pada periode ketiga, tetapi menurutnya pernyataan tersebut tidak cukup.
Seperti yang dilansir dari Kompas.TV, pihaknya menegaskan jawaban tersebut tidak meyakinkan masyarakat.
“Itu kan sudah lama. Saya kira bantahan dari Deputi V yaitu Jaleswari ya, itu tidak memadai, itu masyarakat enggak yakin,” paparnya tegas.
Baca Juga: Jokowi Ogah Perpanjang Jadi Presiden, Ini Kata Pengamat Tentang Wacana Penundaan Pemilu
Di sisi lain, pengamat tersebut juga menegaskan untuk jangan lagi memikirkan adanya kemungkinan untuk menunda Pemilu bahkan menambah masa jabatan pemimpin negara dan keluar dari aturan yang sudah ada.
Pasalnya, baginya, menunda pemilu adalah inkonstitusional.
“Amandemen dalam rangka perubahan masa jabatan menjadi tiga kali juga inkonstitusional bertentangan dengan demokrasi itu harusnya presiden muncul ke depan publik,” sambungnya menambahkan.
Baginya, pada saat isu ini dan kegaduhan yang terjadi ini terus berkembang, pada saat itulah Presiden Jokowi diharapkan hadir untuk memberi pernyataan tegas.
Bahkan mengimbau masyrakat untuk tidak meneruskan isu tersebut.
Baca Juga: Ternyata Ini 3 Nama Tokoh yang Dipertimbangkan Maju ke Pilpres 2024