Sonora.ID - Sebuah keanehan terjadi di kawasa Kiev, Ukraina dimana pasukan tentara Rusia yang tengah menginvasi dilaporkan mengalami kemunduran moral.
Dimana para tentara dari Rusia malah menyabotase kendaraan sendiri, menangis hingga saling menembaki satu sama lain.
Menurut seorang pejabat Pentagon mengatakan bahwa kemerosotan moral ini terjadi lantaran para prajurit diduga menderita dan kekurangan logistic dari makanan hingga bahan bakar.
Dilansir dari Hindustan Times via Kompas.com pada Rabu (2/3/2022) pejabat tersebut mengatakan bahwa tentara yang bertingkah aneh adalah pejuang muda yang terjun kelapangan tanpa pelatihan yang layak.
Baca Juga: Ada Udang Di Balik Batu! Ini Alasan Rusia Dukung Donbass Merdeka dari Ukraina
Menurut pejabat AS beberapa pasukan mengaku tidak diberitahu alasan mereka dikirim ke Kiev untuk berperang.
Prajurit ini pun meletakan senjata tanpa perlawanan melubangi kendaraan untuk menghindari serangan dari tentara Ukraina.
Penilaian ini dibuat dari pernyataan yang dibuat oleh tentara Rusia yang kala itu ditangkap oleh tentara Ukraina.
Para pejabat AS mengatakan minimnya pasokan bahan bakar pasukan Rusia ini membuktikan mengapa konvoi 60 km di dekat Kiev, seperti yang terlihat pada gambar satelit, sekarang hampir bergerak merangkak.
Selain itu Rekaman suara yang diperoleh dari intelijen Inggris mengatakan bahwa tentara Rusia benar-benar kacau.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Transformasi Ekonomi Antisipasi Dampak Konflik Rusia-Ukraina
Dimana pada rekaman tersebut terlihat bahwa para tentara menolak untuk mematuhi perintah komando pusat untuk menyerang kota-kota di Ukraina dan malah mengeluh mengenai stok logistic.
“Unit-unit Rusia di darat kemudian dilacak, seperti Buran-30, yang kami dengar merencanakan serangan artileri di lokasi sipil. Kami juga dapat mendengar sinyal pengganggu yang mencoba merusak kemampuan koordinasi dan komunikasi Rusia,” katanya.
"Kami juga mendengar mereka menangis selama perkelahian di dekat Kharkhiv, seperti yang terdengar dalam rekaman ini. Juga memiliki masalah bahan bakar, kesulitan berkoordinasi karena kurangnya peta, Sementara juga meminta dukungan udara atau berbicara tentang serangan Iskander.”
Setiap percakapan telah menampilkan minimnya koordinasi antar unit, bahkan terkadang mereka saling tembak-menembak.
Faktanya mereka dilengkapi dengan radio analog, dan kurang dukungan logistik.
Baca Juga: Ada Udang Di Balik Batu! Ini Alasan Rusia Dukung Donbass Merdeka dari Ukraina