3. Berolahraga di sore atau malam hari
Terlibat dalam aktivitas fisik yang intens atau berat sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur karena meningkatkan kadar adrenalin, meningkatkan detak jantung, dan suhu inti tubuh.
Akibatnya, tubuh kemungkinan tidak dapat merasa cukup rileks untuk memasuki fase tidur restoratif di mana jantung berdetak lebih lambat.
Jika memang Anda harus berolahraga, lakukan aktivitas yang tidak terlalu berat seperti yoga dan jangan lupa untuk melakukan sesi pendinginan.
Baca Juga: Sulit Tidur Saat Menstruasi? Ada Cara Ampuh Untuk Menanganinya
4. Apnea tidur obstruktif
Apnea tidur obstruktif adalah masalah umum yang membuat seseorang terbangun beberapa kali di malam hari sehingga merusak pada kualitas tidur.
Orang yang menderita kondisi ini mengalami penyumbatan saluran udara saat tidur yang secara sementara membuat otak kekurangan oksigen dan memaksanya untuk tersentak bangun.
Hal ini bisa terjadi berkali-kali sepanjang malam tanpa disadari namun memberi gejala lain seperti mendengkur keras, sakit kepala, dan pening di pagi hari.
Dalam waktu jangka panjang, apnea tidur obstruktif dapat menyebabkan masalah kardiovaskular atau jantung yang mengancam jiwa sehingga penting untuk didiagnosis dan diobati sedini mungkin.