Sonora.ID - Kelelahan merupakan kondisi yang umum dirasa. Akan tetapi, apabila Anda merasa lelah tersebut tak pernah berujung meski sebelumnya mendapat tidur yang cukup, maka kemungkinan ada hal yang jadi pemicunya.
Penyebab terus merasa lelah meski tidur cukup sendiri dapat disebabkan oleh kebiasaan sebelum tidur atau bahkan kondisi kesehatan tertentu.
Oleh karenanya, agar hal tersebut tidak terus berlanjut, ketahui penyebab selalu merasa lelah meski tidur cukup merangkum dari WebMD dan Active Health berikut ini.
1. Minum alkohol sebelum tidur
Banyak orang salah mengira bahwa minum alkohol merupakan sebuah obat yang membuat tidur lebih nyenyak dan mudah.
Padahal kenyataannya, alkohol sangat membatasi jumlah kualitas tidur yang didapatkan meskipun Anda mungkin tertidur lebih cepat setelah minum alkohol.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele! Ternyata Mudah Lelah adalah Indikator Penyakit Berikut
2. Minum minuman berkafein di sore hari
Perlu Anda ketahui, minuman berkafein seperti kopi, teh, atau bahkan minuman manis seperti cola dapat membuat otak tetap terjaga hingga enam jam.
Dengan demikian, minum minuman berkafein lewat dari tengah hari tidak disarankan jika Anda saat ini sedang mencoba untuk mengoptimalkan tidur yang nyenyak dan berkualitas di malam hari.
3. Berolahraga di sore atau malam hari
Terlibat dalam aktivitas fisik yang intens atau berat sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur karena meningkatkan kadar adrenalin, meningkatkan detak jantung, dan suhu inti tubuh.
Akibatnya, tubuh kemungkinan tidak dapat merasa cukup rileks untuk memasuki fase tidur restoratif di mana jantung berdetak lebih lambat.
Jika memang Anda harus berolahraga, lakukan aktivitas yang tidak terlalu berat seperti yoga dan jangan lupa untuk melakukan sesi pendinginan.
Baca Juga: Sulit Tidur Saat Menstruasi? Ada Cara Ampuh Untuk Menanganinya
4. Apnea tidur obstruktif
Apnea tidur obstruktif adalah masalah umum yang membuat seseorang terbangun beberapa kali di malam hari sehingga merusak pada kualitas tidur.
Orang yang menderita kondisi ini mengalami penyumbatan saluran udara saat tidur yang secara sementara membuat otak kekurangan oksigen dan memaksanya untuk tersentak bangun.
Hal ini bisa terjadi berkali-kali sepanjang malam tanpa disadari namun memberi gejala lain seperti mendengkur keras, sakit kepala, dan pening di pagi hari.
Dalam waktu jangka panjang, apnea tidur obstruktif dapat menyebabkan masalah kardiovaskular atau jantung yang mengancam jiwa sehingga penting untuk didiagnosis dan diobati sedini mungkin.
5. Menggunakan gawai sebelum tidur
Jangan salah, menggunakan gawai atau perangkat digital lainnya saat mendekati waktu tidur memiliki efek merugikan pada kualitas tidur.
Hal tersebut tak lain tak bukan disebabkan oleh cahaya biru yang dipancarkan layar ponsel dapat mengurangi produksi melatonin yang merupakan hormon tidur dalam tubuh.
6. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang terkait dengan neurologi dan terjadi ketika otak tidak dapat mengontrol siklus tidur dan menyebabkan penderitanya merasa sangat mengantuk pada waktu yang acak di siang hari.
Narkolepsi juga dapat menyebabkan seseorang terus terjaga di malam hari diakibatkan halusinasi, mimpi yang jelas, atau mengigau saat tidur.
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan jika Kram Betis saat Tidur agar Cepat Reda
7. Depresi
Terkadang, depresi atau kecemasan adalah akar dari kelelahan yang kronis. Dengan depresi, seseorang dapat berada dalam suasana hati yang merasa tertekan hampir sepanjang hari.
Seiring dengan perasaan lelah ini, penderitanya juga mungkin akan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, terlalu banyak atau kurang tidur, merasa putus asa dan tidak berharga, dan memiliki gejala serius lainnya.