Banjarmasin, Sonora.ID – Penataan dan pengelolaan pariwisata di Provinsi Kalimantan Tengah menjadi contoh bagi penerapan di Kalimantan Selatan.
Hal ini ditujukan untuk pengembangan sektor pariwisata daerah.
Terutama komitmen pemerintah daerah setempat untuk mengenalkan budaya Dayak yang menjadi identitas mayoritas masyarakat di provinsi tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo mengungkapkan tentang apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Ungkapannya itu ditujukan untuk mengembangkan sektor pariwisata yang mengedepankan budaya dan kearifan lokal.
“Kalimantan Tengah ini kan saudara mudanya Kalimantan Selatan, tapi kita melihat pengelolaan dan pemetaan wisatanya sangat baik,” ungkapnya terkait hasil kunjungan kerja ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.
Tujuan pengelolaan pariwisata di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan
Menurutnya, hal ini sangat efektif untuk meningkatkan laju perekonomian daerah, salah satunya dari sektor pariwisata.
Ia berharap sebagai salah satu provinsi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, hal serupa juga dapat diterapkan di Kalimantan Selatan.
Tujuannya untuk mengembangkan sektor pariwisata yang dapat membantu pengembangan ekonomi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripudin mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah cukup sukses mengenalkan daerahnya lewat adat dan tradisi suku Dayak yang tak kalah beragam, sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
“Kalau Kalimantan Tengah sukses dengan daya tarik adat istiadat Dayak-nya, maka Kalimantan Selatan juga harus mampu menonjolkan hal yang ikonik sebagai daya tarik, salah satunya di sektor wisata alam dan religi,” tuturnya.
Terlebih, wisata alam di provinsi ini juga cukup beragam dengan kondisi yang unik di tiap daerah.
Baca Juga: Berani Uji Nyali? Berikut 5 Tempat Angker Di Bali dan Dijadikan Objek Wisata
Seperti wisata alam Desa Loksado yang selama ini menjadi magnet bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Sedangkan untuk wisata religi, ada Haul Guru Sekumpul yang menyedot jutaan jamaah dari berbagai negara, di samping banyaknya makam para ulama yang dapat diziarahi dan peninggalan peradaban Islam di masa lampau.
Ia mengakui yang terpenting adalah pemetaan potensi pariwisata serta pengelolaan yang baik dan terarah.
Tujuannya agar target yang ingin dicapai dapat maksimal penerapannya di lapangan.
Baca Juga: TSTJ Siap Bersolek Dan Tunjukan Pesonanya Sebagai Ikon Kebanggaan Solo