Sonora.ID - Tahukah Kamu kalau di dalam laut ada rumput seperti di daratan?
Padang hijau ini hidup membentang seperti rumput, menutupi area perairan laut dangkal dekat pesisir daerah tropis hingga lingkaran Arktik.
Padang hijau seperti rerumputan itu dipenuhi oleh tumbuhan bernama lamun (seagrass).
Lamun merupakan salah satu dari tiga komponen berpengaruh terhadap keberlanjutan lingkungan dalam pesisir, selain hutan bakau dan terumbu karang.
Baca Juga: Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Operasikan 104 Unit SPKLU di 38 Kota
Apa itu lamun?
Secara harfiah, lamun sesungguhnya bukan rerumputan seperti yang biasa kita temukan di daratan.
Ocean Portal mengungkapkan penamaan “seagrass” dalam lamun disebabkan karena sebagian besar spesies tumbuhan tersebut memiliki daun hijau yang panjang seperti rumput.
Dengan begitu, lamun lebih mirip dengan tanaman berbunga di daratan daripada rerumputan.
Di Indonesia, kita bisa menemukan hamparan luas lamun atau padang lamun ketika mengunjungi Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Bersama Aris, Winda, dan Putra yang didampingi oleh Kak Bima, Kamu akan diajak untuk berkenalan lebih dekat dengan lamun dalam siniar (podcast) Dongeng Pilihan Orangtua episode “Dongeng Padang Lamun untuk Si Duyung”.
Baca Juga: Tips Membimbing Anak Meraih Cita-Cita Ala Dongeng Pilihan Orangtua
Bukan Rerumputan, Apalagi Rumput Laut
Lamun seringkali dianggap sama dengan rumput laut (seaweed). Dirangkum dari Frontiers, meskipun terlihat mirip, lamun sangat berbeda dengan rumput laut.
Rumput laut merupakan tumbuhan ganggang (algae), sedangkan lamun adalah tanaman berbunga.
Tanaman yang memiliki akar, urat, dan daun ini memiliki penghasil makanan khusus di dalam selnya atau kloroplas seperti kerabat-kerabatnya yang tumbuh di darat.
Kloroplas menggunakan energi dari matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi gula dan oksigen untuk pertumbuhan lewat fotosintesis.
Sementara rumput laut tidak memilki sistem yang lebih kompleks daripada lamun.
Rumput laut tidak memiliki bunga atau urat seperti lamun.
Diungkapkan dalam Ocean Central, mereka juga menempel di bagian bawah dan umumnya tidak khusus mengambil nutrisi.
Lamun, Kerap Dipandang Sebelah Mata
Sekitar 72 spesies lamun ditemukan di seluruh dunia.
Masih diungkapkan oleh Ocean Portal yang juga menjelaskan lebih lanjut bahwa ternyata tumbuhan ini tidak mendapat banyak perhatian seperti ekosistem lainnya, misalnya terumbu karang atau hutan bakau.
Padahal, lamun merupakan salah satu ekosistem paling produktif di dunia.
Produktivitas lamun menyediakan “rumah” dan makanan bagi komunitas hewan, baik invertebrata kecil, kepiting, kura-kura, ikan besar, maupun mamalia laut.
Selain itu, lamun juga telah digunakan oleh manusia selama lebih dari 10.000 tahun.
Mulai dari menyuburkan ladang, membuat perban, melindungi rumah, hingga mengisi kasur, berbagai macam hal tersebut digunakan manusia demi memaksimalkan utilitas lamun.
Lamun juga berperan besar dalam kehidupan bumi. Tumbuhan tersebut turut membersihkan air di sekitarnya dan membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Dalam siniar (podcast) Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Padang Lamun untuk Si Duyung”, dikisahkan Aris, Winda, dan Putra, pergi mengunjungi Pulau Pari, Kepulauan Seribu, bersama Kak Bima yang sedang mengikuti program mahasiwa pecinta alam.
Di sana, mereka pergi untuk menanam lamun, dan menemukan fakta bahwa padang lamun ditinggali oleh duyung. Waduh, duyung seperti apa, ya?
Dengarkan “Dongeng Padang Lamun untuk Si Duyung” dan dongeng anak lainnya dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat di Spotify atau akses melalui tautan berikut https://spoti.fi/3sFeERS.
Baca Juga: Dongeng, Medium Bagi Orangtua untuk Bangun Kedekatan dengan Anak