Kondisi berbeda justru disampaikan pedagang lainnya, yang akrab disebut Mama Rusli.
Ia menyebut, harga daging sapi justru masih normal. Misalnya untuk harga daging paha sebesar Rp130 per kilogram.
Baca Juga: Presiden targetkan 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan masyarakat pada 2025
Kemudian Rp125 per kilogram untuk jenis daging bakso, Rp120 per kilogram daging tipis dan Rp140 per kilogram daging has dalam.
"Masih normal. Semoga tidak naik. Biasanya jelang puasa naik tapi tidak terlalu tinggi, karena barang kosong," harapnya.
Ia memastikan, sejauh ini tidak rekan pedagangnya yang mogok berjualan, sebagaimana yang terjadi di Jakarta akibat naiknya harga daging.
"Disini kami semua masih berjualan seperti biasanya," pungkasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diaperdagin) Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengakui, bahwa harga daging di pasaran memang mengalami kenaikan.
"Biasanya harga konsumen itu Rp105 per kilogram. Namun sekarang harganya dikisaran antara Rp130-Rp140 per kilogram," imbuhnya.
Ia membeberkan, sebagaimana informasi yang didapat, kenaikan harga daging ini disebabkan adanya pengurangan eksport sapi luar.
Sehingga daging yang beredar di dalam negeri sekarang, termasuk di Banjarmasin adalah jenis sapi lokal.
"Ada pengurangan eksport sapi dari luar negeri, karena mementingkan kebutuhan dalam negeri. Apalagi suasana covid-19 sekarang. Makanya ada sedikit kenaikan harga," jelasnya.
"Untuk stok informasinya masih aman hingga menjelang ramadhan," tutupnya.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekspor Jawa Tengah, Garuda Indonesia Buka Rute Khusus Kargo Semarang–Singapura