Kamu memahami bahwa bukanlah tugas pasangan untuk memenuhi semua pengharapanmu.
Pernikahan tidak dimaksudkan untuk memberi jawaban atas semua masalah hidupmu.
Jadi, jika kamu ingin menikah dengan harapan pernikahan akan menyelesaikan masalah, maka yang terbaik adalah menunggu dan mengatasi masalah terlebih dulu.
Selain itu, jika kamu ingin menikah untuk menjauh dari orangtua, atau untuk sekadar melewati batasan agama tentang seks, maka lebih baik kamu menunda pernikahan.
Pernikahan bukanlah jalan keluar ini adalah komitmen terbesar yang pernah kamu buat selain memiliki anak.
Sehingga, penting untuk benar-benar siap dan tidak hanya untuk lari dari masalah lain.
Pernikahan yang sehat membutuhkan dua orang yang sehat dan utuh berkumpul untuk belajar dan menumbuhkan kapasitas saling memberi dan menerima cinta.
Satu kebenaran tentang pernikahan adalah kita harus merasa sama amannya, berhasil, sukses, dan bebas terlepas dari apakah kita sudah menikah atau belum. Kamu harus merasa puas dan lengkap, dengan atau tanpa pasanganmu.
Memiliki cara sehat dalam menangani konflik
Kamu dan pasangan dapat dengan mudah membicarakan topik yang sulit. Kamu mungkin bertengkar sesekali, itu normal terjadi tetapi kamu selalu menghormati satu sama lain.
Hingga, pada akhirnya dapat mencapai kompromi yang sehat. Sadarilah, kurangnya komunikasi dapat mengikis hubungan dari waktu ke waktu, tidak peduli seberapa besar cinta yang kamu rasakan.
Selaras dalam nilai-nilai utama
Kamu tidak harus menikmati hobi atau minat yang sama untuk memiliki pernikahan yang sehat.
Namun, kamu harus memiliki pandangan yang sama tentang agama, memiliki anak, uang, dan bagaimana menghabiskan waktu bersama keluarga.
Kamu bahkan terkadang, tak mutlak harus memiliki agama yang sama, atau memiliki standar ekonomi yang sama, tetapi lebih dari itu, kamu perlu tahu bagaimana akan menangani masalah di masa depan dengan nilai-nilai utama dalam kesepahaman.
Baca Juga: Cara Mencuci dan Merawat Kebaya Brokat Berpayet, Agar Bentuknya Awet