Sonora.ID – Pernikahan merupakan prosesi sakral yang diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup.
Dalam sebuah pernikahan sepasang suami istri mengikat janji suci untuk selalu bersama dalam suka dan duka.
Itulah sebabnya, mengapa keputusan menikah cendrung diambil oleh pasangan yang secara usia relatif sudah matang dan stabil secara finansial.
Meski begitu, seperti yang kita rasakan bersama zaman sudah semakin bergeser, usia kini sudah bukan lagi menjadi indikator penting dalam mengukur kesiapan seseorang untuk mengarungi biduk rumah tangga.
Namun harus diakui, pasangan muda cendrung memiliki lebih banyak tantangan dan risiko bila dibandingkan dengan pasangan yang menikah di usia matang.
Baca Juga: 9 Topik yang Perlu Didiskusikan dengan Pasangan Sebelum Sah Menikah
Ini karena kebanyakan pernikahan di usia muda masih belum memiliki fondasi mental dan finansial yang cukup kokoh dan stabil.
Alhasil, sering terjadi pertengkaran karena kurangnya pengertian satu sama lain.
Tapi tidak semua pasangan muda seperti ini ya, karena banyak juga pasangan yang menikah muda justru memiliki hubungan yang kuat dan romantis.
Nah, apa kamu juga berencana untuk menikah muda? Jika iya, kenali dulu tanda-tanda kalau kamu benar siap nikah muda.
Memahami perbedaan antara cinta sejati dan cinta buta
Ketika kamu tergila-gila dengan seseorang, maka kamu berharap bisa merasakan cinta sepanjang waktu.
Kamu mengharapkan pasanganmu menjadi sempurna, sambil terus berharap perasaan "jatuh cinta" itu akan bertahan selamanya.
Ingat, hal tersebut bukanlah kenyataan. Sehingga, jika kamu masih berada dalam tahap cinta buta yang gila semacam itu, maka mungkin kamu belum siap untuk menikah.
Siap bersedih akhiri masa lajang
Kamu sudah siap untuk melepaskan momen kencan pertama, ciuman pertama, dan sensasi mengejar atau dikejar gebetan?
Dalam mencari keputusan untuk menikah, maka kamu harus siap menutup kemungkinan untuk pasangan lain.
Kamu harus memahami apa artinya berkomitmen pada satu orang seumur hidup. Hal ini terkadang sulit untuk dilakukan, pada usia berapa pun.
Namun, membutuhkan perhatian khusus jika kamu belum memiliki banyak pengalaman dalam dunia kencan.
Baca Juga: 5 Inspirasi Sepatu Pengantin Wanita Anti Mainstream yang Keren Abis!
Alasan menikah
Kamu memahami bahwa bukanlah tugas pasangan untuk memenuhi semua pengharapanmu.
Pernikahan tidak dimaksudkan untuk memberi jawaban atas semua masalah hidupmu.
Jadi, jika kamu ingin menikah dengan harapan pernikahan akan menyelesaikan masalah, maka yang terbaik adalah menunggu dan mengatasi masalah terlebih dulu.
Selain itu, jika kamu ingin menikah untuk menjauh dari orangtua, atau untuk sekadar melewati batasan agama tentang seks, maka lebih baik kamu menunda pernikahan.
Pernikahan bukanlah jalan keluar ini adalah komitmen terbesar yang pernah kamu buat selain memiliki anak.
Sehingga, penting untuk benar-benar siap dan tidak hanya untuk lari dari masalah lain.
Pernikahan yang sehat membutuhkan dua orang yang sehat dan utuh berkumpul untuk belajar dan menumbuhkan kapasitas saling memberi dan menerima cinta.
Satu kebenaran tentang pernikahan adalah kita harus merasa sama amannya, berhasil, sukses, dan bebas terlepas dari apakah kita sudah menikah atau belum. Kamu harus merasa puas dan lengkap, dengan atau tanpa pasanganmu.
Memiliki cara sehat dalam menangani konflik
Kamu dan pasangan dapat dengan mudah membicarakan topik yang sulit. Kamu mungkin bertengkar sesekali, itu normal terjadi tetapi kamu selalu menghormati satu sama lain.
Hingga, pada akhirnya dapat mencapai kompromi yang sehat. Sadarilah, kurangnya komunikasi dapat mengikis hubungan dari waktu ke waktu, tidak peduli seberapa besar cinta yang kamu rasakan.
Selaras dalam nilai-nilai utama
Kamu tidak harus menikmati hobi atau minat yang sama untuk memiliki pernikahan yang sehat.
Namun, kamu harus memiliki pandangan yang sama tentang agama, memiliki anak, uang, dan bagaimana menghabiskan waktu bersama keluarga.
Kamu bahkan terkadang, tak mutlak harus memiliki agama yang sama, atau memiliki standar ekonomi yang sama, tetapi lebih dari itu, kamu perlu tahu bagaimana akan menangani masalah di masa depan dengan nilai-nilai utama dalam kesepahaman.
Baca Juga: Cara Mencuci dan Merawat Kebaya Brokat Berpayet, Agar Bentuknya Awet