Banjarbaru, Sonora.ID - Pemerintah belum lama ini mencabut peraturan syarat tes antigen maupun tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi pelaku perjalanan domestik menggunakan moda transportasi udara, darat, dan laut.
Peraturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Aturan yang diberlakukan sejak 8 Maret 2022 tersebut langsung memberikan dampak positif bagi dunia penerbangan, tak terkecuali di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sehari sejak aturan itu diberlakukan, penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru langsung mengalami peningkatan.
Baca Juga: Aturan Naik KA Terbaru! Pelanggan Yang Sudah Vaksin Lengkap Tidak Perlu Tunjukkan Hasil Antigen/PCR
Berdasarkan data PT Angkasa Pura 1 Cabang Bandara Syamsudin Noor, sampai pukul 13.30 WITA saja, jumlah penumpang pesawat terbang yang berangkat melalui Bandara Syamsudin Noor telah mencapai 2.800 orang.
"Kondisi penumpang setelah pemberlakuan aturan baru itu langsung naik ya, hari ini mungkin 2.800 sampai 3.000 penumpang. Itu belum close book ya, masih ada potensi penambahan jumlah penumpang lagi," ujar General Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor, Dony Subardono saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, pada Kamis (10/03) siang.
Dijelaskan Dony, pada saat aturan Rapid Tes Antigen dan PCR masih berlaku, rata-rata hanya ada 2.300 penumpang perhari.
"Kemarin pas aturan itu masih berlaku, penumpang kita hanya 2.300 perhari," bebernya.
Pada saat awal-awal terdeteksinya virus corona varian Omicron, lanjut Dony, jumlah penumpang pesawat udara yang berangkat melalui Bandara Syamsudin Noor sempat merosot tajam. Yaitu hanya rata-rata sebanyak 1.800 hingga 2.000 perhari.
Baca Juga: CATAT! Cuma 2 Kelompok Ini yang Gak Perlu Tes COVID-19 Sebelum Berpergian
"Pas ada omicron itu langsung turun dari 1.800 sampai 2.000 penumpang, maksimal 2.200 orang," imbuhnya.
Dijelaskannya lagi, angka itu sangat jauh dibawah rata-rata jumlah penumpang dalam kondisi normal, yakni bisa menyentuh angka 4.000 hingga 5.000 penumpang setiap hari.
"Dalam kondisi normal 4.000 sampai 5.000 penumpang setiap hari, terakhir di 2019," tambah Dony.
Kenaikan jumlah penumpang menurut Dony diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Ramadan hingga setelah lebaran nanti.
"Awal puasa akan turun lagi, pertengahan puasa mau ke lebaran naik lagi," paparnya.
Terkait jumlah penerbangan, dia menuturkan, hingga kini belum ada penambahan. Yakni, rata-rata masih 23 sampai 26 saban harinya.
"Paling banyak ke Jakarta, Surabaya, Semarang dan Yogyakarta," tuturnya.
Sementara itu, Area Manager Lion Air Kalselteng, Agung Purnama menyambut baik dihapusnya syarat tes Covid-19 bagi penumpang transportasi udara, darat dan laut.
"Kebijakan ini bisa menambah animo masyarakat berpergian," ucapnya.
Baca Juga: Kontak dengan Pasien Omicron Tanpa Gejala, Hari ke Berapa Harus Tes Covid-19?
Dia menyebut, baru diberlakukan beberapa hari, jumlah penumpang yang mereka layani sudah naik hingga 37 persen.
"Kami berharap ke depan masih terus meningkat," harapnya.
Secara terpisah, GM Garuda Indonesia Banjarmasin, Endy Latief juga menyampaikan, penumpang mereka juga mengalami peningkatan semenjak syarat tes Covid-19 dihapus.
"Ada kenaikan sekitar 30 persen dibandingkan minggu lalu," bebernya.
Menurutnya, hal itu seperti yang sudah diprediksi sebelumnya bahwa pelanggan setia memberikan respons positif terhadap kebijakan baru ini.
"Penumpang setia kita memberikan respons positif terhadap kebijakan baru ini," pungkasnya.