Sonora.ID - Kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini membuat banyak publik kebingungan.
Saking pentingnya, banyak ibu-ibu rumah tangga rela melakukan antrian panjang hingga berjam-jam demi berburu minyak goreng.
Baru-baru ini, nasib tragis di alami oleh seorang ibu di Kalimantan Timur.
Mengapa tidak, lama antri untuk mendapatkan minyak goreng, seorang ibu di Kaltim sampai meninggal dunia.
Melihat hal ini Pengamat Sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) Prof Dr Abdullah Idi, M.Ed menyayangkan adanya kejadian tersebut.
Baca Juga: Minyak Goreng di Pasar Legi Solo Masih Susah Dicari, Pedagang Mengaku Kehabisan Stok
Akibat kelangkaan minyak goreng yang terjadi, banyak ibu-ibu di daerah harus mengantre.
"Saya kira ini sangat memilukan, karena untuk mendapat minyak goreng ibu itu harus sampai meninggal dunia," ujar Abdullah Idi kepada Kompas.com, dikutip Minggu (13/3/2022).
Kejadian seorang ibu meninggal dunia saatm mengantri minyak goreng ini terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Ibu tersebut bernama Sandra (41) meninggal ketika mengantre di salah satu ritel di Kecamatan Teluk Bayur, Sabtu (12/3) kemarin.
Saat di tengah-tengah antrian, Sandra tiba-tiba saja terjatuh pingsan hingga kejang-kejang.
Sebelum berangkat, Sandra memang sempat mengeluh sakit di dada kepada suaminya.
Korban menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak dibawa ke ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai Tanjung Redeb.
Baca Juga: Atasi Masalah Minyak Goreng, Pemerintah Disarankan Terapkan Zonasi Harga
Abdullah Idi menyayangkan kondisi kesehatan ibu yang tak memungkinkan untuk antre namun terpaksa untuk mendapatkan minyak goreng.
"Kesehatannya tidak memungkinkan, tapi terpaksa harus ikut antri sehigga tidak sadar bahwa nyawa terancam seperti itu," ujarnya.
Abdullah berharap pemerintah bisa memperbanyak distribusi minyak goreng dan mengatasi kelangkaan sebelum memasuki Ramadhan.
"Ini tugas pemerintah, jangan sampai masyarakat terganggu konsentrasi dalam melaksanakan ibadah puasa," pungkasnya.
Dirinya mengatakan, sebenarnya pemerintah sudah memenuhi itu semua, hanya saja ada beberapa oknum yang sengaja menimbun minyak goreng.
"Kita harap kelangkaan ini cepat berlalu. Masyarakat juga menyorot bahwa kita adalah negeri yang banyak kebun sawit, banyak kelapa, kenapa kita kurang minyak," tutupnya.
Baca Juga: Pengamat Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Karena Kesalahan Manajemen