Begitu juga dengan fungsi-fungsi lain, seperti jalan, pelabuhan, harus ada sinkronisasi dengan fungsi ketahanan dan keamanan negara
Sementara itu, Direktur Kebijakan Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Brigadir Jenderal TNI.
Oktaheroe Ramsi, mengatakan dinamika perkembangan di lingkungan strategis yang menonjol saat ini telah mempengaruhi pertahanan negara.
Diantaranya modernisasi militer memicu perlombaan persenjataan, pelanggaran wilayah perbatasan, intervensi asing, separatisme, pemberontakan bersenjata, serta ancaman-ancaman lainnya.
Penyiapan wilayah negara sebagai pertahanan yang menerapkan strategi pertahanan berlapis merupakan penyiapan gugusan kepulauan Indonesia dengan titik kuat pada pulau-pulau besar diantaranya adalah Pulau Kalimantan.
“Diperkirakan ancaman yang timbul kedepan nanti ada tiga lapis mandala pertahanan, yang terdiri dari mandala pertahanan luar, mandala pertahanan lapis pertama, dan mandala pertahanan dalam,” ungkap Brigadir Jenderal TNI Oktaheroe Ramsi.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN Grup Kalimantan Perkuat Sinergi dengan Polda Kalbar