Secara desain, Gusti menjelaskan bahwa mereka mendesain piala trofi MotoGP dengan mengambil inspirasi dari “Obor” yang melambangkan menyalanya api kompetisi dalam balapan ini.
"Api itu sendiri juga selanjutnya menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia, terutama pada sektor tourism yang terdampak oleh pandemi Covid-19, dengan harapan besar agar kita dapat sama-sama menjaga agar api dari “obor” ini tidak pernah padam," ucap Gusti saat ditemui di Tuksedo Studio yang beralamat di Jl Tukad Tampungan No. 356 Ketewel-Gianyar.
Selain itu, pihaknya juga mengungkapkan bahwa piala trofi MotoGP Mandalika yang berbentuk obor seperti digunakan untuk estafet dalam ajang olimpiade, diharapkan melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika ini dapat diteruskan estafetnya secara berkelanjutan.
Kemudian, corak motif lokal yang terdapat pada piala turut melengkapi pola siluet sirkuit yang mendasari desain piala ini secara umum sebagai ajang MotoGP yang diselenggarakan di Mandalika.
Untuk pengerjaan, Gusti menyampaikan untuk pembuatan piala trofi MotoGP ini mengerahkan kurang lebih 30 karyawannya.
"Karena waktunya yang singkat ya total kita 30 orang kurang lebih dan semua karyawan ini adalah orang lokal asli," ujarnya.
Untuk jumlah piala trofi MotoGP Mandalika yang dibuat, Gusti mengaku membuat sebanyak 18 piala trofi.
Yang terdiri dari Piala trofi Moto2 sebanyak 4 Piala, Moto3 sebanyak 4 Piala, MotoGP sebanyak 4 dan Asia Talent Cup berjumlah 6 piala.
Dan terakhir, Gusti mengaku bangga Tuksedo Studio dapat berpartisipasi untuk ajang Internasional yang digelar di dalam negeri.
"Perasaannya senang, kita bisa ikut berpartisipasi di event internasional ini ya buat kami cukup bangga," tutupnya.
Baca Juga: Jelang MotoGP Mandalika, Pemprov NTB Genjot Vaksinasi