Cerita Kisah Putri Mandalika dari Kerajaan Lombok, Apa Ada Kaitannya dengan Nama Sirkuit Mandalika?

21 Maret 2022 12:40 WIB
Suku Sasak dalam tradisi Bau Nyale untuk mengenang Putri Mandalika
Suku Sasak dalam tradisi Bau Nyale untuk mengenang Putri Mandalika ( DOK. Shutterstock/Novie Vharleen Magne)

Lombok, Sonora.ID - Gelaran MotoGP Mandalika sudah usai digelar yang berlangsung sejak tanggal 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB.

Nama Mandalika tak terlepas dari cerita atau kisah Putri Mandalika dari Kerajaan Lombok.

Cerita Putri Mandalika merupakan salah satu legenda yang berasal dari Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Legenda Putri Mandalika terkait dengan tradisi menangkap cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Baca Juga: Fakta Menarik Mbak Rara Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Ritualnya Dipuji Dorna Sport!

Putri Mandalika lebih dikenal dengan sebutan Mandalike. Ia adalah putri yang berasal dari salah satu kerajaan di Pulau Lombok, yang bernama Kerajaan Tonjang Beru.

Raja Kerajaan Tojang Beru memerintahkan wilayah dengan adil dan makmur.

Putri Mandalika dikenal sebagai putri yang paling cantik, kecantikannya dikenal hingga ke pelosok negeri. Putri Mandalika tidak hanya cantik melainkan tutur katanya juga lembut dan bahasanya sopan. Ia juga senang menolong.

Karena paras yang cantik, memiliki tutur kata yang lembut dan sopan, banyak pangeran yang ingin melamarnya dan Raja pun menyerahkan keputusan pada putri. Demi tanggung jawabnya, putri bertapa untuk meminta petunjuk.

Setelah bertapa, putri mengundang seluruh pangeran yang ingin melamarnya untuk berkumpul pada tanggal 20 bulan 10 pada penanggalan Sasak.

Para pengeran diminta berkumpul di Pantai Seger, yang saat ini lebih dikenal sebagai Pantai Kuta, Lombok, pada pagi buta sebelum adzan Subuh berkumandang.

Pada hari yang ditentukan para pangeran berkumpul. Saat matahari berada di ufuk timur, putri bersama raja dan ratu serta pengawal datang menemui mereka.

Putri Mandalika terlihat cantik karena menggunakan bahan sutra. Penampilan putri membuat para pangeran makin terpikat.

Kemudian, Putri Mandalika naik ke atas Bukit Seger ditemani pengawal. Dari atas bukit, putri menyampaikan pesan pada semua yang hadir di Pantai Seger.

Baca Juga: Sering Dipakai di Acara Penting, Gaji Pawang Hujan Mbak Rara Bikin Ngiler!

Ia berencana menerima semua pinangan pelamar. Putri mengambil keputusan tersebut supaya ketentraman dan kedamaian pulau tidak rusak karena persaingan. Sebab, kalau ia menerima pinangan salah satu orang saja maka perselisihan akan terjadi.

Pengumuman tersebut membuat peserta terheran-heran. Selanjutnya, putri menjatuhkan diri ke laut dan hanyut ditelan ombak. Melihat kejadian itu, para peserta berusaha mencari putri, namun putri tidak ditemukan.

Setelah itu, munculah binatang-binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak. Binatang tersebut menyerupai cacing yang amat panjang.

Masyarakat setempat menyebutnya nyale. Perbuatan putri sangat dikenang masyarakat Lombok. Oleh karena itu dibuat Upacara Nyale atau Bau Nyale, upacara dilakukan pada Februari hingga Maret, setiap tahun.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm