Sonora.ID - Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak serta kaya manfaat yang berguna bagi tubuh. Bentuk aktif dari vitamin D secara kimiawi terbagi menjadi 2 (dua) yaitu D2 atau ergokalsiferol yang biasa ditemukan pada jenis tumbuhan tertentu seperti jamur.
Dan D3 atau kolekalsiferol yang secara alami terbentuk dari kulit yang terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Vitamin D3 juga dapat ditemukan pada makanan yang bersumber dari hewan seperti telur, ikan laut (salmon, tongkol, tuna), minyak ikan, minyak hati ikan kod, susu, dan produk olahannya.
Selain itu Vitamin D3 juga dapat diperolah dari sereal atau jus buah serta suplemen makanan yang mengandung vitamin D3.
Baca Juga: Penderita Diabetes Waspadai Kurangnya Vitamin D, Begini Penjelasannya!
Manfaat Vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu tubuh menyerap kalsium serta fosfor yang berguna untuk membentuk dan menjaga agar tulang tetap kuat. Selain itu vitamin D juga dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit seperti:
Melansir dari Kompas.com (08/03/2022), berdasarkan Dietary Reference Intake (DRI) yang telah ditetapkan oleh Institute Medicine and the Food and Nutrition Board, orang dewasa dengan usia di bawah 70 tahun direkomendasikan untuk mengonsumsi asupan vitamin D sebesar 15 mikrogram per hari. Sedangkan bagi orang dewasa dengan usia di atas 70 tahun direkomendasikan untuk mengonsumsi sebanyak 20 mikrogram per hari.
Dalam skala unit international (IU), kisaran tersebut sama dengan 600-800 IU. DRI juga menetapkan tingkat asupan atas (UL) vitamin D yang dapat ditoleransi oleh tubuh, yaitu sebesar 100 mikrogram per hari untuk usia di atas 19 tahun.
Mayoritas vitamin D yang beredar di pasaran berkisar antara 25 sampai 250 mikrogram per suplemen yang setara dengan 1.000 sampai 10.000 IU.
Baca Juga: Gizi Seimbang dan Konsumsi Vitamin Kunci Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Bahaya jika kelebihan vitamin D
Melihat begitu banyaknya manfaat vitamin D bagi tubuh, tak heran jika sebagian orang berusaha menambah asupannya dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D.
Namun, ternyata mengonsumsi vitamin D secara berlebihan dapat membahayakan tubuh. Vitamin D dapat membantu tubuh melakukan penyerapan kalsium, tetapi terlalu banyak penyerapan kalsium (lebih dari 2.000 sampai 2.500 miligram UL per hari tergantung usia) juga membuat tubuh berisiko terkena hiperkalsemia.
Hiperkalsemia merupakan kondisi di mana tubuh menyerap kandungan yang melebihi kapasitas normal. Secara umum kelebihan asupan ini dibuang oleh tubuh melalui urin atau feses.
Meskipun tingkat toksik vitamin D ini jarang terjadi, namun efek hiperkalsemia dapat menyebabkan gejala lain yang cukup parah seperti:
Mual dan muntah merupakan gejala yang ditimbulkan jika tubuh terlalu banyak mengonsumsi vitamin D dan hiperkalsemia.
Mudah lelah juga merupakan pertanda bahwa tubuh terlalu banyak vitamin D dan dapat dikaitkan dengan hiperkalsemia.
Salah satu gejala umum terlalu banyak mengonsumsi vitamin D dan hiperkalsemia adalah mudah marah. Jika hal ini seringkali kamu rasakan setelah mengonsumsi vitamin D, maka lebih baik untuk memastikan konsumsinya agar tidak berlebihan.
Salah satu efek terbesar dari hiperkalsemia adalah terbentuknya batu ginjal.
Sebuah studi menunjukkan ketika tubuh mengalami peningkatan kalsium (sektiar 2.100 miligram per hari) dengan asupan vitamin D dalam jumlah sedang, risiko mengalami batu ginjal meningkat secara signifikan.
Selain itu dalam penelitian ini juga menunjukkan adanya risiko patah tulang meskipun terdapat peningkatan kepadatan pada tulang pinggul.
Baca Juga: Suplemen Vitamin Bantu Perkuat Imun di Tengah Ancaman Omicron
Efek jika kekurangan vitamin D
Selain kelebihan vitamin D, terdapat juga kasus di mana seseorang dapat mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini dapat terjadi jika jarang terpapar sinar matahari atau kurangnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
Kurangnya vitamin D dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, kanker usus besar, lebih mudah jatuh di usia senja (karena tulang yang lemah) dan meningkatkan risiko terkena penyakit mental. Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan meningkatnya gejala Covid-19.
Untuk mendapatkan asupan vitamin D yang cukup dari sinar matahari, maka yang perlu kita lakukan adalah berjemur secara rutin selama dua kali seminggu pada pukul 10.00-16.00 dengan durasi 5-30 menit.
Kemungkinan untuk tidak mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D bisa kita lakukan jika sudah mendapatkan asupan vitamin D dari makanan dan mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.
Sumber:
https://www.alodokter.com/vitamin-d3-ini-manfaat-dan-kegunaannya-bagi-tubuh