Pelaku Seni Budaya Apresiasi Kemendikbudristek Luncurkan Merdeka Belajar 18 Dana Indonesiana

23 Maret 2022 20:00 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan Dana Indonesiana.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan Dana Indonesiana. ( )

Sejak 2020, Kemendikbudristek telah meluncurkan Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK). FBK merupakan cikal bakal dana abadi kebudayaan yang diresmikan sebagai Dana Indonesiana. FBK membantu para komunitas dan organisasi budaya melakukan dokumentasi karya dan pengetahuan maestro dan pendayagunaan ruang publik untuk pemajuan kebudayaan.

Sejumlah pelaku seni budaya yang telah menerima manfaat FBK, mengaku sangat bersyukur atas kehadiran Kemendikbudristek dalam menopang pemajuan kebudayaan dan mendukung Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedelapan Belas: Dana Indonesiana, guna dapat memperluas jangkauan pemerintah dalam memajukan dan merawat kebudayaan nusantara.

Pelaku Budaya Sumba Timur, Agustinus Dida, mengakui FBK memberi kesempatan bagi para pelaku kebudayaan dan seniman untuk mengapresiasi budaya daerah mereka masing-masing. “Sebagai penerima manfaat pada tahun 2021, saya mengucapkan terima kasih banyak,” tutur Agustinus.

Senada dengan itu, Penerima FBK 2021, Perwakilan Komunitas Kanganga Pusaka Kita, Een Saputra, menguraikan bahwa sebelumnya organisasinya hanya berkegiatan skala kecil dengan audiens sedikit. “Namun, melalui FBK, kami bisa melakukan kegiatan berskala besar dan melibatkan banyak audiens. Dampak yang dihasilkan juga jauh lebih besar dibandingkan kegiatan-kegiatan sebelumnya,” tutur Een.

Baca Juga: Kemendagri Sinergikan Pemda dan Masyarakat Sukseskan Gerakan #Gilasampah di Bali

Ketua Yayasan Karacitra Indonesia, Rere Wulandari, mengungkapkan apresiasi pada Kemendikbudristek atas dukungan pada pihaknya sebagai penggiat pelestarian warisan budaya. “Kini, karya yang dihasilkan adalah keberlanjutan (warisan budaya) Maestro Tenun Grinsing melalui media buku elektronik dan video,” ucap Rere.

Penerima FBK 2020, Rizki Lazuardi, menguraikan FBK adalah program penting di mana dana publik memberi manfaat kembali pada publik, terutama di sektor kebudayaan yang tidak selalu bisa mendapatkan dukungan sektor komersial. “FBK mengizinkan saya mengarsipkan film-film produksi PFN di masa pendudukan Jepang yang sebelumnya disimpan Belanda, untuk ditransfer kembali ke format aslinya yaitu seluloid 16 mm dan diarsipkan kembali ke lembaga arsip di Indonesia,” ungkap Rizki.

Ketua Sanggar Bujang Sebeji Sintang, Sanli Risna, menuturkan pentingnya dana abadi bagi pelaku budaya, utamanya di tengah pandemi, supaya kegiatan tetap memiliki pembiayaan. “Karena kebanyakan pelaku budaya bergerak secara otodidak dan mandiri. Bagi pelaku kebudayaan yang ingin mendaftarkan diri, persiapkan diri secara matang dan serius dalam perencanaan programnya,” imbau Sanli.

Sanli melanjutkan, “Bagi kami yang sudah menerima hibah bantuan pemerintah lewat Fasilitasi Bidang Kebudayaan ini, membuat kami sangat bersyukur, senang, dan bangga karena dipercaya untuk mengangkat kebudayaan dan kesenian yang berdampak langsung kepada komunitas adat kami.”

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi X, Dewi Coryati, mengungkapkan, “Yuk, segera daftarkan diri Anda, lengkapi semua persyaratan dan ikuti prosedur yang diberikan. Jangan sampai ketinggalan,” imbau Dewi.

Sementara itu, Anggota Komite Seleksi, Sulistyo Tirtokusumo, mengungkapkan, “Dengan hadirnya program yang diinisiasi Direktorat Jenderal Kebudayaan yaitu Fasilitasi Bidang Kebudayaan yang dibiayai dari Dana Abadi Kebudayaan, sungguh merupakan wahana penyelamat yang bisa membantu memecahkan kebuntuan kreativitas dari para pelaku budaya di dalam berkarya.”

Diharapkan Sulistyo, kegiatan ini tidak hanya bertahan setahun atau dua tahun kemudian hilang tak berbekas, namun bisa berkelanjutan. “Kepada teman-temannya telah berhasil memperoleh FBK, semoga ini (Dana Indonesiana) menjadi pemicu kreatifitas dalam melahirkan karya-karya baru yang lebih berkualitas,” pungkas Sulistyo.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm