Area pilot project di wilayah di Bondowoso ini akan mulai panen raya di bulan Mei tahun 2022 dengan target produktivitas pilot project 1a sebanyak 900 kg/ha dan target produktivitas pilot project 1b sebanyak 400 kg/ha.
Dwi Sutoro bersama Tim PMO Kopi Nusantara turut mengunjungi pabrik pengolahan kopi yang berada di bawah PTPN XII. Setelah melihat secara langsung proses pengolahan biji kopi yang berasal dari hasil panen petani binaan maupun kebun di wilayah kerja PTPN Group, Dwi Sutoro semakin optimis pada masa depan industri kopi nasional di pasar dunia segera menjadi market leader kopi Internasional.
“Saya berharap PTPN Group bersama PMO Kopi Nusantara terus meningkatkan proses R&D agar kopi asal Indonesia berkualitas tinggi dan menjadi produk terbaik di pasar internasional. Apabila hal ini dicapai, tentu akan berdampak pada perekonomian nasional dan kesejahteraan petani kopi Indonesia,” ungkap Dwi Sutoro.
Sementara itu Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chains, Reynaldi Istanto, menyampaikan bahwa PMO Kopi Nusantara juga akan fokus pada traceability komoditas kopi yang dikembangkan platform digital. Traceability ini diharapkan akan meningkatkan nilai tambah kopi Indonesia dalam value chains kopi di mata dunia.
“Keberadaan ekosistem industri kopi Indonesia yang didukung dengan kolaborasi seluruh pihak serta platform digital untuk memastikan traceability dari produk kita akan memberikan nilai tambah lebih tinggi kopi Indonesia di pasar global. Ekosistem kopi ini juga kami harapkan bisa membuat harga kopi menjadi semakin kompetitif baik di kalangan petani hingga pelaku UMKM sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” ujar Reynaldi.