Faktanya hal ini hanyalah sebuah mitos atau legenda di antara kaum urban. Makanan dan minuman yang masuk dalam saluran pencernaan telah dihangatkan oleh tubuh. Sehingga tidak masalah jika meminum air dingin atau hangat.
Pada saat masuk ke dalam tubuh, makanan atau minuman sudah dihangatkan oleh tubuh sesuai dengan suhu tubuh kita. Selain itu, tidak ada penelitian yang menyebutkan hubungan antara lemak dengan kanker dengan cara seperti itu.
Mengonsumsi lemak terlalu banyak dalam jangka waktu yang lama memang dapat meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung dengan naiknya kadar kolesterol.
Meminum air dingin (air es) menyebabkan pengenceran asam lambung
Rumor lain juga menyebutkan bahwa meminum air setelah makan dapat mengencerkan asam lambung sehingga pencernaan menjadi lambat. Namun, hal tersebut hanyalah mitos belaka.
Sebuah studi pada penderita diabetes menunjukkan bahwa air yang dikonsumsi bersama dengan makanan tidak berpengaruh terhadap tingkat respon glisemik dan insulin.
Jadi berapapun jumlah air yang diminum saat atau setelah makan tidak akan mengubah cara sistem cerna dalam mencerna makanan.
Tetapi, ada beberapa kasus di mana ketika seseorang menderita refluks asam, minum air terlalu banyak sekaligus dapat memperburuk kondisi kesehatannya.
Baca Juga: Ini Efek yang Dirasakan Tubuh Jika Makan Pedas dan Langsung Minum Air Es
Minum air dingin (air es) tidak baik saat menstruasi/haid
Dalam masyarakat juga sering kita mendengar pantangan saat haid, salah satunya yaitu larangan mengonsumsi air dingin atau es saat haid. Meminum air es saat haid dipercaya dapat menyebabkan darah haid mampat (keluar tidak lancar) dan meninggalkan sisa di dinding rahim.
Akibat dari anggapan tersebut adalah banyak perempuan yang takut minum air dingin dan air es saat mengalami datang bulan karena takut jika darah haidnya tidak dapat keluar.
Ketakutan ini semakin menjadi-jadi karena banyak yang beranggapan bahwa darah haid yang tersisa di rahim dalam waktu 5 tahun dapat menyebabkan kista, tumor dan kanker rahim.
Padahal tidak ada hubungan antara proses menstruasi dan air dingin atau es. Menstruasi berhubungan dengan hormon estrogen. Menstruasi merupakan proses luruhnya dinding rahim karena tidak adanya pembuahan.
Sedikit atau banyaknya darah yang keluar saat menstruasi dipengaruhi oleh hormon dan faktor psikologis.
Keluhan haid juga dapat disebabkan oleh faktor posisi rahim. Bila posisi leher rahim terjepit, maka dapat menimbulkan keluhan nyeri. Terdapat obat-obatan tertentu yang dapat digunakan untuk memperpanjang atau memperpendek lamanya hari menstruasi.
Tetapi tidak ada hubungan antara mengonsumsi air es dengan menstruasi. Air dingin dan es tidak memiliki efek apapun saat menstruasi.
Minum air dingin (air es) menyebabkan tubuh rawan terkena penyakit
Mitos ini bersumber dari pernyataan bahwa ada kuman yang dapat hidup pada suhu rendah sedangkan pada suhu tinggi kuman tersebut mati. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Beberapa jenis kuman bisa mati saat air mengalami proses masak sampai mendidih atau proses sterilisasi mikroba. Namun, saat meminum air, kita tidak dapat menjamin bahwa air yang kita minum tetap steril dan terbebas dari kuman penyakit.
Selain itu, terdapat beberapa jenis kuman yang justru dapat tumbuh lebih baik pada suhu tubuh kita. Minuman probiotik juga lebih banyak disimpan pada suhu yang dingin, hal ini dilakukan agar mikroba probiotik tersebut tidak tumbuh di luar batas toleransi.
Jadi sebenarnya air minum yang dikonsumsi dalam keadaan hangat atau telah mengalami proses pendinginan terlebih dahulu itu sama saja. Yang berbeda adalah apakah sudah dilakukan sterilisasi sebelumnya dan bagaimana menjada agar air tersebut tetap steril.
Sumber: Buku terbitan Grasindo
Pratama, Akbar. 2013. Kisah 1001 Mitos-Mitor Unik di Dunia. Jakarta: Grasindo.