Minum air dingin (air es) menyebabkan perut kembung
Pada prinsipnya segala sesuatu yang dimakan dan diminum mendekati suhu tubuh akan cenderung membuat orang lebih sehat. Karena seluruh sistem pencernaan tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menyesuaikan dengan suhu makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh.
Suhu dingin pada makanan atau minuman dapat menimbulkan respon mendadak pada saraf-saraf di sekitar mulut, tenggorokan, hingga perut bagian atas. Selain itu enzim dan cairan lambung akan bereaksi dengan cepat terhadap suhu dingin tersebut.
Saat suhu udara di luar panas badan kita pun akan terasa panas dan mengeluarkan keringat. Jika dalam keadaan panas kita minum air dengan es batu, kemungkinan perut akan terasa keram atau kejang dapat terjadi.
Minum es dapat mengubah irama atau tata cara kerja alat cerna di dalam tubuh, terutama perut. Secara tidak langsung akibat yang muncul dari reaksi alat cerna kita saat mengonsumsi air es adalah timbulnya gas di dalam perut yang dapat memicu perut kembung.
Minum air dingin (air es) menyebabkan lemak susah dicerna
Meskipun minum setelah makan adalah budaya yang ada di masyarakat kita, tetapi banyak rumor yang menyebutkan bahwa mengonsumsi minuman dingin sembari makan adalah kebiasaan yang buruk.
Minuman dingin dapat mengeraskan lemak, rumor ini telah beredar di masyarakat sejak lama. Di dalamnya juga menyebutkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa meminum air es setelah makan dapat mengeraskan lemak dari makanan.
Sehingga lemak hanya dapat dicerna sebagian oleh tubuh dan menyebabkan reaksi pada asam lambung. Dan hal ini dapat memberikan efek buruk bagi saluran pencernaan.
Dalam rumor tersebut juga dikatakan bahwa lapisan lemak tersebut akhirnya akan menyebabkan kanker dan mungkin dapat berkontribusi terhadap serangan jantung.