Sonora.ID - Ziarah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan kala menjelang hari besar tertent salah satunya seperti bulan Ramadhan.
Dimana banyak masyarakat Indonesia akan berkunjung ke makan keluarga yang telah meninggal dunia.
Tradisi ini telah dilakukan sejak lama dan kini menjadi salah satu kebiasaan atau adat tertentu.
Bahkan ziarah kubur dianggap sebagai salah satu bagian dari ibadah atau hal yang mendatangkan kebaikan.
Pasalnya ziarah kubur dapat mengingatkan seseorang akan kematian dan teringat kepada dosa sehingga terdorong untuk melakukan lebih banyak kebaikan.
Baca Juga: Doa Ziarah Kubur ke Makam Seseorang Menurut Ajaran Agama Islam
Tidak hanya itu kala ziarah kubur juga mengirimkan doa baik untuk orang yang telah meninggal dunia.
Dalam ajaran agama islam sendiri Rasullullah SAW pernah mengatakan bahwa ziarah kubur atau mengunjungi makam keluarga boleh dilakukan dan bahkan dianjurkan.
Namun dalam hal ini Rasulullah tidak mengkhususkan pada waktu-watu tertentu yang mana dapat dilakukan kapan saja.
Ziarah kubur dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengingatkan bahwa dunia hanyalah sebagian kenikmatan dan juga sementara disisi lain akan datang kematian kepada seluruh mahluk yang hidup, adanya siksa kubur dan adanya hari pembalasan.
Ziarah kubur sejatinya boleh dilakukan namun bisa berubah menjadi syirik sehingga mendatangkan dosa besar lantaran melakukan hal yang tak perlu.
Lalu apasajakah kegiatan atau hal yang dapat mendatangkan kesyirikan atau dosa besar untuk mereka yang melakukan ziarah kubur?
Salah satu pendakwah di Indonesia, Ustad Abdul Somad mengatakan bahwa di zaman Rasulullah pernah ada larangan melakukan ziarah kubur.
“Dari Buraidah r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Dahulu saya pernah melarang kalian melakukan ziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah ke kubur tersebut.” [HR. Muslim – Riyadhus Shalihin: 579]
Baca Juga: Bersama Cucu Pendiri NU, Denny Indrayana Ziarah ke Makam Datu Kalampaian
Larangan dilakukan lantaran dalam ziarah kubur melenceng dari tujuan utama dan malah justru menjurus kepada hal musrik.
Salah satu contoh perbuatan yang dilarang dilakukan saat ziarah kubur adalah meminta doa kepada orang yang telah meninggal.
Sejatinya orang yang masih hidup harusnya mendoakan orang yang telah meninggal bukan sebaliknya.
Sebab orang yang telah meninggal tidak dapat melakukan apapun dan hanya dotemani oleh amalan semasa hidupnya saja.
Selain itu Rasulullah juga melarang mengkhususkan waktu tertentu atau waktu baik untuk menikah. Pasalnya semua waktu adalah baik.
“Tetapi, melakukan ziarah kubur untuk mengambil pelajaran, maka sesungguhnya itu dianjurkan. Waktunya tidak terikat apapun, bebas kapan saja,” kata ustadz Abdul Somad.
Adapun beberapa adab yang perlu diperhatikan kala melakukan ziarah kubur adalah seperti mengucapkan salam yang diajarkan oleh Rasul.
Selain itu dilarang untuk menginjak kubur atau makan orang lain dan dilarang meminta minta doa atau kekuatan kepada orang yang telah meninggal.
Baca Juga: Bersama Cucu Pendiri NU, Denny Indrayana Ziarah ke Makam Datu Kalampaian