Pontianak, Sonora.ID - Dalam rangka mengantisipasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Mempawah, Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar Rapat Koordinasi upaya siaga darurat penanganan karhutla secara cepat, sigap dan terpadu.
Dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi di Balai Junjung Titah Kantor Bupati Mempawah, Kamis (31/03/2022).
Dan dihadiri oleh Kepala BPBD Kabupaten Mempawah Agit Sugiarto, Asisten Ekbang Kesra Setda Mempawah Rohmat Effendy, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kalbar Luhur Tri Uji Prayitno, Kepala Kantor Kemenag Mempawah Hasib Arista, perwakilan TNI Polri dan pihak-pihak terkait lainnya.
Kepala BPBD Kabupaten Mempawah, Agit Sugiarto mengatakan rapat bertujuan untuk meminta masukan dan pertimbangan teknis dari seluruh stakeholder terkait dalam penanganan dan penanggulangan karhutla di wilayah Kabupaten Mempawah untuk penentuan atau penetapan status darurat bencana asap akibat karhutla.
Maksud lainnya adalah untuk penetapan struktur komando penanganan dan penanggulanan karhutla pada saat status darurat bencana asap akibat karhutla.
Dalam pemaparannya, Agit menyampaikan per tanggal 31 Maret 2022 terdapat 54 titik api di wilayah Kabupaten Mempawah. Dan terdapat beberapa potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Mempawah.
Diantaranya adalah kawasan lahan gambut yang terdapat di setiap kecamatan. Proses terbakarnya lahan gambut sangat cepat dan mudah menyebar.
Pola bercocok tanam masyarakat masih menggunakan cara pembakaran dan adanya pembukaan lahan dengan cara pembakaran.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Mempawah, Muhammad Pagi dalam arahannya mengatakan, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi merupakan kejadian rutin setiap tahunnya.
Baca Juga: Polres Melawi Melaksanakan Apel, Cegah Dan Tanggulangi Karhutla
Oleh karena itu, menurutnya setiap tahun harus dilakukan langkah dan strategi agar volume kebakaran menurun.
“Per tanggal 30 Maret 2022, dari data yang diberikan BPBD Kabupaten Mempawah, lahan yang sudah terbakar seluas 300 hektar, untuk itu perlu penanganan yang sigap dan cepat agar karhutla tidak semakin meluas,” ujar Muhammad Pagi.
Ia meminta kepada stakeholder tekait untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya karhutla dan mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada agar jangan membakar lahan sembarangan.
“Informasi terkait cuaca dari BMKG kita sebarkan. Sanksi-sanksi yang akan diterima apabila melanggar juga disampaikan kepada masyarakat. Tolong disampaikan ke para camat dan kades, diberikan penekanan-penekanan khusus untuk benar-benar dijaga,” pinta wabup.
Wabup berharap rapat koordinasi yang digelar dapat menghasilkan suatu kesepakatan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan kedepan dalam mengantisipasi meluasnya karhutla dan dampak yang diakibatkan.
Baca Juga: Wako Pontianak Edi Kamtono, Minta Camat dan Lurah Waspadai Karhutla