Sonora.ID - Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwasannya wanita cenderung lebih sering mengalami depresi dibanding pria.
Tak ada yang menyangka gender memengaruhi hal tersebut namun penyebab wanita lebih rentan mengalami depresi apabila dibandingkan dengan pria muncul karena berbagai faktor.
Wajib untuk selalu diingat bahwa penyakit mental sama pentingnya dan harus diberi perhatian seperti penyakit yang terlihat secara fisik.
Melansir dari Very Well Mind, inilah beberapa penyebab wanita cenderung sering alami depresi dibanding pria.
Baca Juga: Hati-Hati! 6 Penyakit Mematikan Ini Lebih Sering Menyerang Pria Dibanding Wanita
1. Perbedaan hormon
Puncak gangguan depresi pada wanita bertepatan dengan masa reproduksi sekitar usia 25-44 tahun oleh karenanya ditarik kesimpulan jika faktor hormonal kemungkinna memiliki peran.
Estrogen dan progesteron telah terbukti mempengaruhi neurotransmitter, neuroendokrin, dan sistem sirkadian yang telah terlibat dalam gangguan perubahan suasana hati.
Hal itu terlihat secara nyata dalam siklus menstruasi dan masa peri-menopause waktu sebelum menopause sepenuhnya.
Faktor hormonal lain yang dapat berkontribusi pada risiko wanita lebih mudah terkena depresi adalah perbedaan jenis kelamin berhubungan dengan aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) dan fungsi tiroid.
2. Perbedaan sosial
Para peneliti telah menemukan bahwa perbedaan gender dalam kehidupan bersosial juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko depresi.
Hal ini sudah dialami sedari kecil. Misalnya, anak perempuan umumnya diminta untuk lebih peka terhadap pendapat orang lain, sementara anak laki-laki kecil sering didorong untuk mengembangkan sikap kuasa dan kemandirian dalam hidup.
Beberapa peneliti setuju bahwa jenis sosialisasi ini juga berperan dalam kecenderungan wanita mengalami depresi.
3. Peran Sosial
Hampir mirip dengan faktor sebelumnya, budaya yang telah mendarah daging akan patriarki berperan besar.
Contohnya seperti perempuan yang menjadi ibu rumah tangga kerap dianggap remeh namun perempuan yang mengejar karier di luar rumah mengalami diskriminasi.
Baca Juga: Tak Boleh Dianggap Remeh, Ini 5 Mitos tentang Kesehatan Mental
4. Kecenderungan coping mechanism
Coping mechanism adalah bagaimana cara seseorang menghadapi masalah atau kondisi penuh tekanan.
Studi menunjukkan bahwa wanita cenderung menggunakan gaya coping mechanism yang lebih berfokus pada emosi dan memikirkan masalah dalam pikiran mereka; sedangkan pria cenderung menggunakan cara yang lebih fokus pada masalah dan mengalihkan perhatian untuk membantu melupakan masalah.
5. Kehidupan yang lebih membuat stres
Bukti menunjukkan bahwa, sepanjang hidup, wanita lebih mungkin mengalami peristiwa kehidupan yang lebih menegangkan daripada pria.
Dilaporkan, anak remaja perempuan cenderung lebih banyak peristiwa kehidupan negatif daripada anak laki-laki yang biasanya terkait dengan hubungan mereka dengan orang tua
6. Perbedaan diagnosis
Beberapa peneliti juga mengatakan sebenarnya tidak ada perbedaan dalam prevalensi antara pria dan wanita.
Akan tetapi, kemungkinan besar dikarenakan kepekaannya, wanita cenderung memeriksakan kondisi mentalnya dibanding pria sehingga yang lebih banyak terdiagnosis.
Pria juga lebih condong menggambarkan gejala depresi sebagai "stres" daripada perasaan sedih.
Baca Juga: Dampak Bullying Bagi Kesehatan Mental Anak Serta Cara Mengatasinya
Itulah beberapa penyebab wanita rentan mengalami depresi dibanding pria. Jangan lupa untuk memerhatikan kesehatan mental juga, ya!