Sonora.ID - Menurut pemaparan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar bisa mudik, publik harus sudah divaksin booster.
Dikutip dari Kompas.com, ia mengungkapkan kalau hal tersebut dilakukan agar pemudik lebih aman selama perjalanan mudik.
"Ini bukan untuk membatasi para pemudik tapi mudah-mudahan mudik yang dilaksanakan ini bisa berjalan dengan tetap aman lancar dan tidak terjadi penularan yang signifikan," kata Suharyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (31/3/2022).
Suharyanto menambahkan, pemerintah mengizinkan masyarakat mudik Lebaran dengan syarat sudah divaksinasi lengkap, vaksin booster, serta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Ia menjelaskan, pemudik yang sudah divaksin booster tak perlu menunjukkan hasil tes antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan.
Baca Juga: Syarat Lengkap Mudik Lebaran 2022, Wajib Vaksin Booster?
Kemudian, bagi pemudik yang sudah divaksinasi lengkap atau dosis dua wajib menunjukkan hasil negatif COVID-19 dari tes antigen sebagai syarat perjalanan.
Bagi pemudik yang baru divaksin dosis satu wajib menunjukkan hasil negatif dari tes PCR sebagai syarat perjalanan.
"Kemudian anak usia 6 sampai 17 tahun ini tidak testing tapi harus menunjukkan vaksinasi dosis kedua," ujarnya.
Suharyanto menambahkan, bagi anak usia di bawah 6 tahun tidak perlu melakukan tes antigen dan PCR, tapi didampingi pendamping selama perjalanan.
Baca Juga: BREAKING! Vaksin Booster Bakal Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Apa Kata Para Ahli?
Pentingngnya vaksin untuk cegah penularan COVID-19
Vaksin COVID 19 efektif dan dapat menurunkan risiko terinfeksi COVID-19.
Vaksin COVID-19 juga membantu mencegah penyakit serius bahkan kematian pada anak-anak dan orang dewasa meskipun mereka terkena COVID-19.
Dengan begitu, vaksin dapat COVID-19 membantu melindungi Kamu dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus mengalami penyakit berat.
Inilah risiko bila tidak menerima vaksin COVID-19;
Adapun mitos yang mengatakan kalau vaksin COVID-19 bisa menyebarkan varian lain dari COVID-19.
Padahal faktanya, vaksin COVID-19 tidak membuat atau menyebabkan varian virus penyebab COVID-19.
Sebaliknya, vaksin COVID-19 justru dapat membantu mencegah munculnya varian baru.
Varian virus baru terjadi karena virus penyebab COVID-19 terus menerus berubah melalui proses mutasi (perubahan) yang berlangsung secara alami.
Saat virus menyebar, ia memiliki lebih banyak peluang untuk berubah.
Jika banyak orang yang sudah divaksin, maka penyebaran virus COVID-19 tidak akan mudah terjadi.
CDC merekomendasikan agar setiap orang berusia 5 tahun ke atas mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin.