Disporapar Kalbar juga akan mempersiapkan eTIC di pintu perbatasan, seperti pada Border Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong dan Aruk.
“Kita juga persiapkan di perbatasan, yaitu di Aruk dan Entikong. Sebagaimana kita ketahui, bahwa sebelum pandemi itu, Kemenparekraf selalu menggelar pasar malam wisata cross border, jadi persiapan-persiapan pasar wisata di border akan kita lengkapi dengan eTIC, baik offline dan online,” jelasnya.
Dengan diluncurkannya eTIC tersebut, pihaknya berharap agar pertumbuhan perekonomian pariwista di Kalbar dapat tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Pemprov dan Kejati Kalbar Jalin MoU Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Sementara itu, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Barat, Fahroollyadi menyampaikan, dengan adanya eTIC bisa mempermudah wisatawan mencari informasi pariwisata tanpa harus membawa buku tebal.
“Kami di HPI memang sangat terbantu dengan sistem elektronik seperti ini, sehingga diharapkan wisatawan tidak perlu lagi bawa buku yang tebal atau brosur, cukup di-scan barcode dan bisa diakses kapanpun,” ucapnya.