Pontianak, Sonora.ID - Untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Kalimantan Barat, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat melaunching program eTIC, di Bandara Supadio Pontianak, pada Kamis (7/4/2022).
Electronic Tourism Information Centre (eTIC) menjadi media promosi wisata di Kalimantan Barat dengan sistem pindai (scan) barcode.
Ketika masyarakat atau wisatawan memindai pada QR code yang disediakan, maka akan langsung mendapatkan informasi seputar pariwisata di Kalbar.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, mengatakan, selama ini untuk melakukan promosi wisata hanya secara offline.
Maka dari itu, dengan hadirnya eTIC yang bersifat online wisatawan bisa mengakses langsung dengan mudah.
Baca Juga: Pemkab Landak Provinsi Kalbar Raih Predikat B dalam SAKIP dan RB Award 2021
“Sekarang kita membuat eTIC ini bisa diakses secara elektronik dan mudah. Tidak perlu aplikasi. Cukup memindai dari handphone,” ucapnya.
Pada eTIC ini, selain tersedia kalender event Kalbar, juga tersedia promosi destinasi wisata di kalbar, hingga kuliner yang ada di Kalbar.
Selain di bandara, eTIC juga tersedia di warung kopi Aming dan beberapa taksi bandara.
“eTIC ini tidak hanya ada di bandara, tapi juga ada di warkop Aming. Setelah ini kami akan menempel stiker (barcode eTIC) ke beberapa hotel dan kursi taksi, dengan harapan, teman-teman dari sopir taksi bisa menyampaikan informasi kepada penumpang di mobilnya, untuk memindai barcode eTIC ini,” ungkap Windy.
Disporapar Kalbar juga akan mempersiapkan eTIC di pintu perbatasan, seperti pada Border Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong dan Aruk.
“Kita juga persiapkan di perbatasan, yaitu di Aruk dan Entikong. Sebagaimana kita ketahui, bahwa sebelum pandemi itu, Kemenparekraf selalu menggelar pasar malam wisata cross border, jadi persiapan-persiapan pasar wisata di border akan kita lengkapi dengan eTIC, baik offline dan online,” jelasnya.
Dengan diluncurkannya eTIC tersebut, pihaknya berharap agar pertumbuhan perekonomian pariwista di Kalbar dapat tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Pemprov dan Kejati Kalbar Jalin MoU Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Sementara itu, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Barat, Fahroollyadi menyampaikan, dengan adanya eTIC bisa mempermudah wisatawan mencari informasi pariwisata tanpa harus membawa buku tebal.
“Kami di HPI memang sangat terbantu dengan sistem elektronik seperti ini, sehingga diharapkan wisatawan tidak perlu lagi bawa buku yang tebal atau brosur, cukup di-scan barcode dan bisa diakses kapanpun,” ucapnya.