Sonora.ID – Peribahasa nasi sudah jadi bubur nampaknya cocok untuk menggambarkan keadaan Galih Ginanjar saat ini.
Sempat tak mengakui King Faaz sebagai darah dagingnya, bahkan sampai minta tes DNA, kini aktor berusia 33 tahun ini hanya bisa gigit jari melihat kedekatan Faaz dengan ayah tirinya Sonny Septian.
Tapi mau bagaimana lagi, apa yang kau tanam itulah yang kau tuai, meski sangat ingin bertemu, Galih mengaku malu dan takut untuk menemui Faaz mengingat perilaku buruk yang dulu pernah ia lakukan pada anak dan mantan istrinya, Fairuz A Rafiq.
Menanggapi keinginan Galih yang ingin memperbaiki hubungan dengan Faaz, Ternyata Sonny septian sangat mendukung dan merasa bangga bila anak sambungnya bisa dekat dengan Ayah kandungnya.
Baca Juga: Jangan Teriak-Teriak, 7 Cara Supaya Balita Mau Mendengarkan Orangtua
Selama ini Sonny dikenal sebagai sosok Ayah tiri panutan, yang berhasil dekat bahkan disayang oleh anak sambungnya, Faaz.
Saat merayakan ulangtahun Faaz beberapa hari lalu, Sonny kembali menuai pujian netizen lewat pesan menyentuh yang ia tulis untuk putranya.
Banyak yang terharu dengan kedekatan keduanya dan memuji sikap Sonny yang bisa mendidik serta menyayangi King Faaz selayak anak kandungnya sendiri.
Selama ini Ibu atau Ayah tiri kerap digambarkan sebagai sosok yang galak dan jahat dalam film atau sinetron.
Makanya, banyak orang yang menganggap kalau orangtua sambung sulit untuk menyayangi anak tiri seperti anak sendiri.
Padahal ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun hubungan yang dekat dengan anak tiri, lho.
Bahkanm nggak menutup kemungkinan anak bisa menyayangi orangtua tiri sama seperti orangtua kandungnya.
Yuk, simak tips supaya bisa dekat dan disayang anak sambung.
Baca Juga: Anak Nindy Nindy Ayunda Jadi Korban Kekerasan ART! Ini Gelagat Pengasuh Berisiko Melakukan Kekerasan
Perlakukanlah Ia Sebagai Sahabat
Membangun hubungan perteman dengan anak tiri memberikan peluang yang baik bagi Anda untuk mengambil hatinya.
Biarkan kepercayan dan keyakinan antara satu sama lain tumbuh dengan sendirinya tanpa perlu dipaksakan, dengan cara berbagi pengalaman menarik yang pernah kalian alami.
Anda juga bisa mengajaknya terlibat dalam obrolan ringan seperti film apa yang sedang diputar di bioskop atau gaya berpakaian seperti apa yang sedang tren, dan sebagainya.
Bersabarlah dan pilih waktu yang tepat untuk menggunakan pendekatan ini.
Lakukan bertahap
Menurut Dr. Sherrie Campbell seorang psikolog dalam bukunya But It’s Your Family: Cutting Ties with Toxic Family Members, saat pertama kali memasuki keluarga baru, ibu atau ayah tiri akan dianggap sebagai pihak luar.
Oleh karena itu, adalah hal wajar jika Anda merasa terasing dan belum bisa terkoneksi dengan anak-anak tiri Anda.
Dibutuhkan waktu yang cukup untuk saling menyesuaikan diri dengan suasana baru tersebut.
Setiap keluarga mungkin akan mengalami waktu adaptasi yang berbeda-beda. Ada yang cepat ada pula yang lambat. Jalanilah proses tersebut dengan sabar.
Pahamilah jika anak tiri belum menerima Anda
Anak-anak yang berduka karena kehilangan orang tua yang meninggal atau karena perceraian memerlukan waktu untuk kembali pulih sebelum mereka dapat menerima Anda dalam kehidupannya.
Bagi mereka yang orang tua kandungnya masih hidup, pernikahan baru bisa berarti akhir dari harapan bahwa orang tua mereka akan bersatu kembali.
Dari perspektif anak-anak, kenyataan bahwa ayah atau ibunya menikah lagi dapat membuat mereka marah, sakit hati, dan bingung.
Pada awalnya, orang tua tiri mungkin akan dianggap sebagai sosok pengganggu. Bersabarlah akan hal itu dan teruslah tunjukkan kasih sayang dengan tulus.
Perlahan tapi pasti, anak-anak akan menyadari bahwa kehadiran Anda dapat membawa kebahagiaan untuk mereka.
Baca Juga: Awas! Pola Asuh Kelewat Perfeksionis Berisiko Memicu Anak Bunuh Diri
Jangan pernah merasa disingkirkan
Tidak ada yang bisa menggantikan posisi orangtua kandung. Sebagai pendatang baru dalam kehidupan keluarga pasangan Anda, sebaiknya pahamilah kondisi ini.
Anda perlu menghargai keluarga pasangan sebelum kehadiran Anda. Berikan waktu bagi anggota keluarga untuk menyesuaikan diri atas kehadiran Anda.
Berikan juga waktu bagi anak pasangan Anda untuk menikmati kebersamaan bersama orangtua biologisnya.
Rencanakan kegiatan dengan anak
Hubungan dibangun melalui waktu bersama dan berbagi pengalaman.
Baik itu memasak atau karate, buku atau bola basket, temukan kegiatan yang bisa kamu dan calon anak tiri lakukan bersama.
Intinya cobalah untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan anak yang membuatnya nyaman bersamamu.
Pertimbangkan untuk mencari kegiatan yang tidak disukai oleh orangtua kandung dengan anak tersebut untuk menghindari persaingan, atau untuk keterampilan atau kegiatan yang dapat kamu atau anak tiri ajarkan satu sama lain.
Jagalah Hubungan Anda dan Orang Tua Kandungnya
Bangunlah hubungan yang baik antara Anda dan orang tua kandung anak tersebut. Hindarilah sikap kurang nyaman dan hapuskanlah perasaan bersalah yang mungkin muncul ketika Anda sedang bersama ibu atau ayah kandungnya. Perilaku semacam itu dapat menyampaikan pesan secara tidak langsung kepada sang anak apabila Anda adalah 'orang luar' di keluarganya.
Baca Juga: Bukan Pakai Emosi, Ini 5 Cara Bijak Menghadapi Anak Keras Kepala