Pantau Sejumlah SPBU di Kalsel, Menteri ESDM Terima Keluhan Sopir

8 April 2022 17:00 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Kamis (07/04).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Kamis (07/04). ( Smart Banjarmasin/Razie)

Banjar, Sonora.ID – Beberapa hari pasca mendapat teguran keras dari Presiden terkait nihilnya pemberian alasan penyebab kenaikan harga Pertamax, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Kamis (07/04).

Kunjungannya kali ini secara khusus tidak terkait Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92, melainkan difokuskan pada pemantauan ketersediaan BBM bersubsidi jenis solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).

Sudah bisa ditebak, kehadiran Arifin di beberapa SPBU di Kabupaten Banjar dimanfaatkan oleh para sopir angkutan, menceritakan sulitnya mendapatkan bahan bakar mesin disel tersebut.

Seperti saat ini meninjau SPBU 63.706.01 di Kawasan Tambak Ulu, Kecamatan Astambul, seorang sopir Bernama Sugianto berkeluh kesah soal panjangnya antrian solar yang menimbulkan kerugian materi.

Baca Juga: Polemik Perda Ramadan Kota Banjarmasin, Masihkah Relevan Dipakai?

Wajar saja, hanya untuk menunggu giliran dalam mengisi BBM, Sugianto mengaku harus menghabiskan waktu berhari-hari.

Kondisi ini menurutnya jelas merugikan para sopir angkutan, karena biaya hidup di jalan secara tidak langsung juga meningkat.

"Antrinya sampai semalaman pak, saya berharap bisa lancar pak solarnya," tuturnya kepada Menteri dengan disaksikan para petinggi Kementerian ESDM yang ikut dalam rombongan.

Menanggapi persoalan ini, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menjelaskan saat ini PT Pertamina selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan BBM di daerah, termasuk di Kalsel.

Namun, masih ada saja pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari situ, yakni dengan turut membeli BBM bersubsidi.

Padahal, berdasarkan penghitungan BPH Migas, jatah BBM jenis solar tercukupi untuk wilayah Kalsel.

"Seharusnya yang tidak berhak, jangan ikut memanfaatkan solar bersubsidi. Akibatnya, masyarakat yang berhak tidak kebagian," katanya.

Menteri pun, berjanji akan merespon cepat soal keluhan para sopir yang ditemuinya di sejumlah SPBU di Kalsel.

Baca Juga: BI Kalsel Siapkan Uang Tunai Rp2,5T untuk Ramadhan & Idul Fitri 1443 H

Selain pengawasan, pihaknya juga akan mengupayakan penambahan kuota BBM jenis solar bersubsidi di Kalsel, agar persoalan panjangnya antrian ini dapat segera teratasi.

"Kita akan lakukan pengawasan dan lihat pertumbuhan penggunaan tahun ini, nanti kita tambah kuotanya," pungkas Arifin.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm