Berkah Bagi Petani Karanganyar, Naiknya Harga Gabah Rp 6000 per Kg Jadi Modal Lebaran

9 April 2022 12:25 WIB
Ilustrasi petani.
Ilustrasi petani. ( )

Karanganyar, Sonora.ID - Menjelang Lebaran, ada kabar gembira bagi para petani Kabupaten Karanganyar. Harga jual gabah mentah yang dipanen melebihi harga pembelian pemerintah (HPP).

Manajer Distribusi dan Stocking Dispertan PP Karanganyar, Budi Sutrisno, mengatakan harga beras kering panen (GKP) lebih tinggi dari HPP Rp 4.100/kg.

"Di atas semua HPP (GKP), tidak ada yang lebih rendah dari HPP," katanya, Kamis (7/4/2022). Dirinci

Budi merinci, panenan pakai threaser dihargai Rp 4.200 - Rp 4.300 per kg dan combine harvester sekitar Rp 4.600 - RP 4.700 per kg.

"Situasi saat ini sangat berbanding terbalik dengan tahun lalu. Alhamdulillah tahun ini harga GKP sudah naik," kata Budi.

Ia menjelaskan, kualitas gabah yang baik di MT I tahun ini didukung oleh cuaca yang baik. Selain itu, curah hujan yang tidak terlalu deras dan cukup hangat membuat harga turun.

“Saat itu sedang banyak hujan, yang membuat kualitas gabah tidak bagus karena terlalu banyak mengandung air,” kata Budi.

Ia mengatakan, dengan kenaikan harga GKP, sebagian petani merasa puas. Bahkan, kata dia, ada petani yang berterima kasih atas hasil panen dan harganya.

“Tahun lalu para petani menangis, dan sekarang mereka senang lagi, mereka bisa mencicil Idul Fitri,” kata Budi.

Camat Gapoktan, Kelurahan Jaten, Hary Susanto, mengaku lega para petani padi hasil jerih payah mereka terbayar dengan harga gabah yang melebihi HPP.

Hary menjelaskan, ia memiliki lahan seluas 6.000 meter persegi, rata-rata di MT 1 ia bisa menghasilkan 6 ton gabah panen per hektare. “Saya sangat senang, rencana untuk ibu kota Idul Fitri,” jelasnya.

Sementara itu, luas areal persawahan lindung di Kabupaten Karanganyar akan berkurang tajam pada tahun 2022. Meski terjadi penurunan luasan LSD, pemerintah Kabupaten Karanganyar tetap optimis dengan kemampuannya untuk menjadi lumbung pangan nasional.

Asisten Sekretaris Bidang Pembangunan Ekonomi Kesejahteraan Rakyat Titis Sri Jawoto mengatakan, luas lahan yang terdaftar di kementerian itu sekitar 21.000 hektare.

Baca Juga: Targetkan 30% Vaksinasi Booster, Polres Karanganyar Buka Pelayanan Sampai Malam

“Namun, hanya 14.000 hektar sawah yang tercatat di RTRW Kabupaten Karanganyar,” kata Titis.

Titis menyatakan bahwa pengesahan akan menunjukkan luas sebenarnya dari lahan produktif yang digunakan untuk pertanian.

"Pemetaannya dulu itu pakai citra satelit yang dilewati irigasi teknis dianggap lahan produktif pertanian," kata Titis.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm