Keterampilan ini bisa menjadi tanda bahwa secara fisik anak sudah siap untuk belajar hal baru.
Siap secara kognitif
Perkembangan kognitif adalah tingkat kemampuan anak dalam berpikir. Perkembangan keterampilan tersebut penting agar si Kecil bisa memproses informasi, belajar mengevaluasi, menganalisis, mengingat, membandingkan dan memahami hubungan sebab akibat.
Siap atau tidaknya anak untuk memahami konsep puasa bisa dilihat dari perkembangan cara berkomunikasi sehari-hari, sejauh apa kemampuan anak dalam menerima intruksi sehari-hari.
Baca Juga: Rachel Vennya Sukses Mendidik Anak, Xabiru dan Chava Akur dan Lengket! Ini Tipsnya
Kemampuan komunikasi
Komunikasi tak hanya sekadar berbicara saja, tapi juga kemampuan untuk menyampaikan pesan, mengolahnya, dan menerima pesan dengan tepat.
Saat anak sudah mengerti bahasa komunikasi yang digunakan oleh orangtua, maka mereka sudah bisa mulai belajar hal baru.
Sosial emosional
Yang terakhir adalah anak sudah harus stabil secara emosi dan bisa mengendalikan emosi mereka,
Itulah mengapa berlatih puasa belum bisa dilakukan oleh anak di bawah 3 tahun, karena cendrung batita masih belajar untuk memvalidasi emosi mereka.
Baca Juga: Mendobrak Stigma Orangtua Tiri Kejam, 6 Tips Dekat dan Disayang Anak Sambung