Sonora.ID – Anak-anak yang belum memasuki usia baligh atau dewasa memang tidak diwajibkan untuk puasa Ramadan.
Namun, seperti yang kita ketahui mengajarkan konsep berpuasa pada anak tidaklah mudah, itulah sebabnya banyak orangtua yang memilih untuk mengenalkan konsep berpuasa pada anak sejak dini.
Tujuannya agar kelak seiring bertambahnya usia, anak sudah terbiasa dan tidak bingung lagi saat mulai berlatih berpuasa.
Sebenarnya sah-sah saja kalau Anda ingin mengenalkan puasa Ramadan pada si kecil sejak dini, akan tetapi supaya tepat sasaran belajarnya, akan lebih baik jika orangtua juga memerhatikan tanda kesiapan anak.
Setiap anak memiliki kesiapan yang berbeda-beda, bahkan terkadang tidak bisa diukur hanya lewat usia.
Baca Juga: Bukan Dipaksa! 5 Cara Jitu Melatih Anak Puasa Ramadhan Pertama Kali
Psikolog Irma Gustiana, S.Psi, M.Psi dalam program Ramadan berbagi bersama Sonora, menjelaskan beberapa tanda anak siap berlatih puasa Ramadan.
Nah, apabila si kecil sudah memenuhi aspek-aspek berikut ini, maka Bunda dan Ayah sudah bisa nih, mulai mengenalkan konsep berpuasa sejak dini.
Kesiapan fisik
“Salah satu tanda kesiapan fisik anak adalah bisa makan sendiri” jelas Irma.
Nah, biasanya saat menginjak usia 3-4 tahun, anak sudah mulai terampil menggunakan alat makan sendiri.
Keterampilan ini bisa menjadi tanda bahwa secara fisik anak sudah siap untuk belajar hal baru.
Siap secara kognitif
Perkembangan kognitif adalah tingkat kemampuan anak dalam berpikir. Perkembangan keterampilan tersebut penting agar si Kecil bisa memproses informasi, belajar mengevaluasi, menganalisis, mengingat, membandingkan dan memahami hubungan sebab akibat.
Siap atau tidaknya anak untuk memahami konsep puasa bisa dilihat dari perkembangan cara berkomunikasi sehari-hari, sejauh apa kemampuan anak dalam menerima intruksi sehari-hari.
Baca Juga: Rachel Vennya Sukses Mendidik Anak, Xabiru dan Chava Akur dan Lengket! Ini Tipsnya
Kemampuan komunikasi
Komunikasi tak hanya sekadar berbicara saja, tapi juga kemampuan untuk menyampaikan pesan, mengolahnya, dan menerima pesan dengan tepat.
Saat anak sudah mengerti bahasa komunikasi yang digunakan oleh orangtua, maka mereka sudah bisa mulai belajar hal baru.
Sosial emosional
Yang terakhir adalah anak sudah harus stabil secara emosi dan bisa mengendalikan emosi mereka,
Itulah mengapa berlatih puasa belum bisa dilakukan oleh anak di bawah 3 tahun, karena cendrung batita masih belajar untuk memvalidasi emosi mereka.
Baca Juga: Mendobrak Stigma Orangtua Tiri Kejam, 6 Tips Dekat dan Disayang Anak Sambung