Sonora.ID - Semakin hari, tampaknya bully dan hinaan sudah menjadi hal lumrah yang dilakukan seseorang ke orang lain.
Para pelaku bully dan mereka yang suka menghina tidak pernah menyadari bahwa hal-hal tersebut dapat berdampak buruk bagi mental korban.
Rasa takut, kecewa terhadap diri sendiri, bahkan putus asa bisa hadir ketika seseorang menjadi korban bully dan hinaan.
Maka dari itu, seorang Motivator bernama Arvan Pradiansyah membagikan 4 cara hadapi bully dan hinaan yang tepat.
Baca Juga: Ubah Bully jadi Duit, Ernest Prakasa Ungkap Motivasi Kesuksesannya
Ke-4 cara itu ia bagikan melalui program Smart Happiness yang tayang di Smart FM.
1. Sabar dan Diam Saja
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk menghadapi bully dan hinaan adalah dengan menjadi pribadi sabar dan diam saja.
"Sabar saja, tenang saja. Walaupun kita akan merasa down dan (itu) manusiawi," ucap Arvan.
Namun, cara ini akan menimbulkan rasa lelah pada mental karena seseorang cenderung memendam perasaannya.
"(Cara ini) membuat kita merana, enggak bisa move on. Ini sangat tidak sehat sebenarnya," jelas Arvan.
2. Lawan Para Pembully
Jika dirasa cara pertama tidak dapat menyelesaikan permasalahan, maka jangan ragu untuk lawan para pembully.
Balas dendam dengan cara melawan para pembully sebenarnya sudah sesuai dengan sense of justice dalam kehidupan masyarakat.
Baca Juga: 5 Tips untuk Kembali Bahagia Setelah Mengalami Keterpurukan
Tetapi sayang, cara ini tidak selalu membawakan kebahagiaan karena pada akhirnya, seseorang tidak berbeda jauh dengan para pem-bully yang melakukan tindak kekasaran dan mencemooh.
"Pada akhirnya, orang-orang yang balas dendam pada akhirnya merasa menyesal. Banyak yang merasa dirinya itu sama dengan orang yang mendzalimi dia," ucap Arvan.
3. Lakukan Sweet Revenge
Sweet revenge merupakan istilah ketika seseorang melakukan balas dendam dengan cara positif.
Arvan mengatakan bahwa cara ini merupakan hal paling tepat untuk dilakukan oleh para korban bullly dan hinaan.
Cara melakukannya adalah dengan memanfaatkan energi kemarahan dan disalurkan untuk melakukan kegiatan produktif.
Atur kemarahan menjadi sebuah ambisi untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas diri.
Baca Juga: 15 Kata Mutiara dari Bang Chan Stray Kids, Semua Orang Butuh Nangis!
"Alih-alih energi itu digunakan untuk merusak orang yang mendzalimi kita, kita gunakan energi tersebut untuk mengembangkan diri kita," ujar Arvan.
4. Memaafkan para Pelaku
Cara terakhir adalah memaafkan para pelaku bully ketika diri sudah berkembang lebih baik lagi.
Tenang saja, Arvan mengatakan bahwa cara hadapi bully dan hinaan ini dapat dilakukan secara berproses.
Seiring berjalannya waktu, seseorang pasti akan bisa memaafkan karena merasa bahwa dirinya sudah jauh lebih baik daripada yang mem-bully.
Satu hal yang harus dipercaya bahwa memaafkan para pelaku akan menciptakan kebahagiaan karena hati menjadi tenang tanpa dendam.