“Tidak (mabuk), tidak (minum minuman keras). Enggak (khilaf), kan Rico itu mau dikeroyok orang, saya membela, melerai,” aku Putra.
Berdasar pada tujuannya yang hanya melerai, Putra berharap bisa berdamai melalui proses mediasi atas perkara tersebut.
Meski demikian, dirinya masih belum bisa memberikan komentar banyak, karena takut dinilai salah.
“Pure melerai. Tapi belum bisa banyak berkomentar, takut salah. Doain semoga bisa mediasi, Bulan Suci Ramadan kan,” sambungnya berharap.
Diketahui sebelumnya, bahwa MNA melaporkan keduanya atas dugaan pengeroyokan, laporan tersebut dilakukan pada 16 Maret 2022 yang lalu.
Kuasa hukum MNA, Ahmad Ali Fahmi menyatakan bahwa korban sebelumnya telah menunggu itikad baik Putra Siregar dan Rico Valentino untuk meminta maaf atas kejadian yang terjadi pada 2 Maret 2022 itu.
“Tapi tidak mau meminta maaf, akhirnya kami lapor ke polisi, melampirkan visum dan rekaman kamera CCTV di lokasi,” jelas Fahmi.
Berdasarkan keterangannya, pengeroyokan terjadi pada pukul 02.00 pagi.
Baca Juga: 5 Sumber Kekayaan Putra Siregar, Si Bos PS Store yang Dipolisikann atas Kasus Penganiayaan