Sonora.ID – YouTuber sekaligus personel Weird Genius, Reza Oktovian atau yang akrab dipanggi Reza Arap mengumumkan akan rehat dari media sosial.
Kabar mengejutkan ini ia bagikan lewat unggahan di Instagram Story akun pribadinya @ybrap kemarin, (14/4).
"Saya akan beristirahat (puasa) dari media sosial. Sementara itu, manajemen saya yang akan mengendalikan semua unggahan dan pekerjaan," tulis Reza Arap ditilik dari instagram @ybrap.
Lebih lanjut ia juga mengungkap alasannya untuk hiatus dari media sosial lantaran kondisinya yang kurang baik.
“Semua asumsi kalian benar. Ya, saya tidak baik-baik saja,” lanjutnya.
Baca Juga: Satu Indonesia Kena Tipu sama Kekayaan Juragan 99? Deddy Corbuzier Bongkar Ciri Orang Kaya Palsu!
Sebelumnya, Reza Arap sempat mengaku stres lantaran dirinya harus terseret kasus pencucian uang dan penipuan investasi bodong binary option milik Doni Salmanan.
Diketahui saat Reza Arap sedang melakukan live streaming sebuah game online, tiba-tiba Doni Salmanan memberikan donasi kepadanya sebesar 1 Miliar.
Akibat donasi tersebut meski berat hati Reza Arap terpaksa mengembalikan uang pemberian Doni Salmanan sebesar Rp 950 juta ke penyidik Bareskrim Polri.
Padahal, menurut Reza, sebenarnya uang tersebut telah digunakan untuk keperluan pribadi dan juga rumah tangganya.
Suami dari Wendy Walters ini juga meminta waktu kepada pihak kepolisian untuk mengumpulkan kembali uang sebesar Rp 1 miliar tersebut.
Sebenarnya Reza Arap bukan satu-satunya selebriti yang mendadak pamit hiatus dari media sosial, sebelumnya aktris cantik Laudya Cynthia Bella juga sempat rehat dari media sosial selama bulan Ramadan.
Banyak yang mungkin tidak sadar bahwa tubuh sebenarnya memberikan sinyal ketika menginginkan untuk rehat atau diet bermedia sosial.
Menurut psikiater anak dan remaja dari Harvard School Medicine, Neha Chaudhary, media sosial seperti pedang bermata dua.
"Di satu sisi, membantu kita terhubung satu sama lain dan memerangi kesepian, yang mungkin baik untuk kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat berdampak negatif terhadap kesehatan," kata Chaudhary.
Sisi satunya lagi, kata Chaudhary, media sosial sering dikaitkan dengan cyberbullying, perbandingan sosial, dan fenomena lain yang dapat merugikan kesehatan dan kesejahteraan mental penggunannya.
Jangan diabaikan, berikut 8 tanda kamu perlu rehat dari media sosial.
Baca Juga: Permintaan Maaf Doni Salmanan Dianggap Tidak Menunjukkan Penyesalan, Harusnya Begini, Dong!
Selalu membandingkan diri
Kita dianjurkan melakukan jeda media sosial ketika mulai sering membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain.
Kita kemudian cenderung merasa tidak bahagia, tidak mampu dan tidak puas dengan kehidupan sendiri.
Jika kita sulit menyadari bahwa kehidupan tidak ada sempurna, terlepas apapun yang diunggah, maka saat untuk mengambil rehat sejenak.
Kebiasan scrolling tanpa disadari
Media sosial dibuat sebagai hiburan sehingga tidak seharunya mencuri terlalu banyak waktu kita.
Jika kita sering terjebak pada kebiasaan scrolling tanpa kenal waktu dan tempat, yang tak disadari, artinya perlu melakukan social media break segera.
Terganggu dengan semua yang dilihat di media sosial
Kita membutuhkan jeda dari media sosial apabila terus merasa kesal, marah dan terganggu dengan apa yang dilihat di sana.
Apapun yang dibagikan, baik isu politik maupun hiburan memicu rasa tidak senang adalah tanda kita mulai merasa stres.
Cemas berpisah dengan media sosial
Salah satu kita mulai ketergantungan media sosial adalah ketika merasa cemas ketika tak bisa mengaksesnnya.
Misalnya ketika ada gangguan internet, kuota habis atau Instagram down seperti beberapa waktu lalu.
Kita perlu melakukan jeda ketika merasa gatal ingin berbagi segala hal di Instagram story atau sekedar meladeni debat online di Twitter setiap saat.
Baca Juga: Bestie! Ini Cara Dukung Teman yang Lagi Berjuang dengan Mental health
Menghabiskan banyak waktu scrolling media sosial
Salah satu studi menemukan bahwa orang berinteraksi dengan smartphone mereka sebanyak 2.617 kali sehari.
Perilaku itu termasuk scrolling, mengklik, mengirim SMS dan berbagai hal lainnya.
Tanyakan pada orang terdekat apakah kita sudah terlalu sering menghabiskan waktu di media sosial.
Jika mereka mengatakan ya, segera lakukan detoks dan ambil rehat sejenak.
Wajib posting semua yang dilakukan ke media sosial
Apabila kita merasa wajib mengunggah semua hal ke media sosial, artinya itu sudah berlebihan.
Segala hal yang dilakukan, dirasakan atau dialami harus diunggah ke internet menandakan perlunya social media break.
Dilakukan pertama dan terakhir kali
Scrolling media sosial adalah hal pertama yang dilakukan ketika bangun tidur di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.
Kebiasaan buruk itu artinya kita membutuhkan rehat karena berbagai dampak buruknya.
Hal ini dapat meningkatkan risiko stres dan kecemasan serta mengganggu kualitas istirahat kita.
Tidak lagi terasa menyenangkan
Platform media sosial dirancang agar menyenangkan, interaktif, dan menjadi cara bagi orang-orang untuk terhubung.
Jadi tidak seharusnya kita merasa lelah, stres dan tertekan ketika mengaksesnya.
Jika merasakan adanya perasaan negatif tersebut artinya kita butuk melakukan social media break.
Pastikan sudah benar-benar terbebas dari perasaan tersebut sebelum menjadi salah satu penggunanya lagi.
Baca Juga: Jauh dari Bahagia, Ternyata Punya Banyak Teman Malah Sebabkan Depresi?