Sonora.ID - Seorang pria juga bisa mengalami rasa stres setelah berhubungan intim yang disebut dengan istilah post-coital dysphoria. Alih-alih merasa bahagia, hubungan intim justru menimbulkan emosi negatif.
Post-coital dysphoria (PCD) ditandai dengan timbulnya perasaan sedih, stres, frustrasi, atau bahkan depresi usai berhubungan intim.
Sejumlah peneliti di Queensland University of Technology, Australia, melakukan survei yang melibatkan lebih dari 1.200 pria dari sejumlah negara.
Survei ini bertujuan untuk mengetahui persentase pria yang mengalami PCD dengan menilai gejalanya, seperti munculnya rasa sedih, tidak puas, terganggu, dan stres setelah berhubungan intim.
Baca Juga: Waduh! Ternyata Ini Tanda-tanda Pasangan Kamu Telah Berhubungan Intim dengan Pria Lain
Hasilnya, sebanyak 41 persen responden mengaku mengalami PCD. Sebanyak 20 persen di antaranya mengalami PCD dalam sebulan terakhir, dan sekitar 4 persen dari total responden mengaku hampir selalu mengalami PCD setiap kali berhubungan intim.
Para responden mengalami emosi negatif yang berbeda-beda. Beberapa pria merasa tidak suka disentuh, ingin menyendiri, serta ingin segera pergi usai berhubungan intim. Ada pula yang merasa hampa atau menganggap ada yang salah dengan dirinya.
Penyebab post-coital dysphoria belum diketahui secara pasti, mengingat belum banyak penelitian yang membahas tentang fenomena ini. Kendati demikian, para ahli menduga PCD berkaitan dengan perubahan hormon, kondisi emosional, dan stigma tentang seks.
1. Perubahan hormon
Beberapa ahli menduga bahwa PCD mungkin berkaitan dengan meningkatnya hormon dopamin, oksitosin, dan endorfin saat melakukan kegiatan seksual. Ketiganya adalah hormon yang memberikan rasa rileks dan mengurangi stres setelah berhubungan intim.
Untuk mengimbangi dopamin, oksitosin, dan endorfin yang tinggi, tubuh memproduksi hormon prolaktin. Meningkatnya prolaktin membuat ketiga hormon tersebut menurun secara drastis. Akibatnya, Anda akan merasakan emosi negatif yang menjadi awal dari PCD.
Baca Juga: Top 6 Fantasi Seksual Paling Populer di Dunia! Sst.. Kamu yang Mana?
2. Kondisi emosional dan trauma
Jika Anda pernah mengalami trauma terkait hubungan seks, kegiatan ini mungkin dapat menimbulkan emosi negatif di kemudian hari. Hubungan seks yang seharusnya menimbulkan perasaan baik, justru akan mengingatkan Anda pada trauma.
Selain trauma, pengalaman buruk atau memalukan terkait seks juga bisa menyebabkan stres setelah berhubungan intim.
3. Stigma negatif tentang seks
Seks adalah bagian yang normal dalam hubungan asmara. Namun, tidak sedikit orang yang menilai seks tabu karena lingkungannya mengajarkan demikian. Mereka akhirnya menganggap hubungan intim sebagai sesuatu yang kotor dan memalukan.
Stigma seperti ini sangat sulit dihilangkan, bahkan ketika seorang pria sudah dewasa dan berusaha tidak memercayainya. Dampaknya, hubungan intim malah menimbulkan emosi negatif dan perasaan bersalah.
Stres setelah berhubungan intim tidak hanya terjadi pada wanita, tapi juga pria. Kondisi ini bahkan cukup umum terjadi pada pria, hanya saja tidak banyak terungkap karena pria lebih jarang mengutarakan perasaannya dibandingkan wanita.