Apa Itu Paham Dinamisme dan Animisme? Simak Penjelasannya di Sini!

22 April 2022 20:10 WIB
 Paham Dinamisme dan Animisme
Paham Dinamisme dan Animisme ( Kompas.com)

Semarang, Sonora.ID - Sistem kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang hidup sejak dahulu kala, tetap eksis di era sekarang.

Pasalnya kepercayaan ini merupakan paham anut ajaran serta kebudayaan yang di bawakan oleh leluhur dan nenek moyang kita, sehingga ajaran tersebut tetap bertahan di era modern ini.

Mengutip penjelasan di laman Kemendikbud, pengertian dari Animisme dan Dinamisme merupakan kepercayaan yang diyakini manusia di masa pra-sejarah, seperti zaman megalitikum.

Baca Juga: Viral Istilah 'Oi Kiyomasa, Nande Nande, Baka, Gambare' di Tiktok, Apa Artinya?

Manusia pada zaman itu menganut kepercayaan terhadap kekuatan di luar kendali manusia yang dikategorikan ke dalam 2 kategori.

Pertama, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda langit seperti Bulan, Bintang dan matahari.

Kedua, kepercayaan terhadap benda-benda di bumi seperti Pohon, Laut, Gunung, Hewan, Batu, Keris dan tempat yang disakralkan.

Mereka mempercayai bahwa setiap benda yang berada di sekelilingnya memiliki kekuatan Magis atau sering disebut sebagai kekuatan Supranatural.

Catatan lain juga menjelaskan kerumitan beberapa upacara pemujaan (penghormatan) dan beberapa sistem pemakaman, dan pemberian persembahan untuk benda-benda tersebut memiliki aturan dan prosedur berbeda dalam melaksanakanya.

Hal ini menunjukkan bentuk sistem kepercayaan masyarakat prasejarah yaitu animisme dan dinamisme.

Baca Juga: Apa Pengertian dari Sosiopat, dan Apa Saja Tanda-tanda Seseorang yang Mengidapnya?

Pengertian Animisme dan Contohnya

Menurut Caroline Pooney dalam African Literature, Animism and Politic (2001:10), kepercayaan animisme bermula dari kata latin “anima” yang berarti “roh”.

Sementara itu secara keseluruhan, Zakiah Daradjat menjelaskan dalam Perbandingan Agama I (1996:28) bahwa animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh, sebelum manusia mendapatkan pengaruh dari ajaran yang sifatnya wahyu Ilahi.

Animisme dicirikan oleh kepercayaan akan keberadaan arwah orang yang telah meninggal.

Animisme mempercayai bahwa kerabat dan orang yang telah tiada (meninggal) masih ada di sekitar kerabatnya.

Dikutip dari General Encyclopedia (1973:74), yang ditulis oleh A.G. Pringgididgo, mengatakan bahwasanya animisme mengarah pada anggapan bahwa alam, yang meliputi gunung, hutan, gua, dan makam, memiliki jiwa dan harus dihormati.

Jika tidak, spirit dalam item tersebut akan mengganggu orang.  

Mereka yang sebelumnya mengabdikan diri pada animisme juga mencari perlindungan roh untuk merawat orang yang masih hidup.

Selain itu, penganut animisme juga menanyakan sesuatu yang mereka yakini, seperti penyembuhan, keberhasilan panen, keselamatan perjalanan, dan pencegahan berbagai bencana alam.

Permintaan dan permohonan kepada roh dilakukan dengan memberi sesaji dan upacara-upacara tertentu yang biasanya dipimpin oleh seorang pemuka adat.

Lebih jelasnya, definisi animisme adalah suatu kepercayaan pada kekuatan pribadi yang hidup di balik semua benda, dan merupakan pemikiran yang sangat tua dari seluruh agama.

Animisme juga merupakan cara pandang terhadap alam semesta dan dunia, yang diyakini tidak hanya sebagai tempat tinggal makhluk hidup, tetapi juga banyak makhluk halus yang hidup berdampingan dengan manusia.

Contoh ditemukan di antara beberapa orang Jawa yang percaya pada makhluk laut di pantai selatan, yaitu Nyai Roro Kidul.

Masyarakat di sekitaran pantai selatan Jawa, yang percaya bahwa Nyai Roro Kidul memiliki hubungan kerabat dengan Mataram (Yogyakarta), akan memberikan sedekah ke laut agar terhindar dari mara bahaya.

Baca Juga: Hati-Hati Kalau Dipuji Orang, Ketahui Penyebab dan Doa agar Terhindar Penyakit 'Ain

Pengertian dan Contoh Dinamisme

Tidak seperti animisme, dinamisme berasal dari bahasa Yunani “Dunamos”, yang berarti kekuatan.

Oleh karena itu, dinamisme didefinisikan sebagai kepercayaan bahwa benda-benda di sekitar kita memiliki kekuatan gaib.

Benda-benda ini tidak hanya kuat, tetapi juga mengandung zat yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Pada zaman prasejarah, banyak orang bergantung pada benda-benda yang mereka yakini memiliki kekuatan, seperti api, batu, air, pohon, hewan, dan bahkan manusia, untuk penghidupan mereka.

Ketergantungan ini sama halnya dengan agama yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemeluknya.

Kekuatan benda pemujaan (yang disembah) itu bisa memberikan rasa nyaman bagi orang-orang, terutama saat orang tersebut dekat atau bersentuhan dengan orang yang mereka percayai.

Seiring berjalannya waktu, kepercayaan semacam dinamisme bahkan masih hidup hingga kini.

Kita dapat melihat, saat ini masih banyak orang percaya batu cincin ataupun benda jimat lainnya dapat memberi berbagai khasiat, mulai dari kekebalan, kegagahan, hingga ketampanan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm