Kami juga memberikan pandangan yang tentang kualitas pendidikan tinggi.
Baca Juga: Raih Predikat Terakreditasi Penuh, BBPPKS Banjarmasin Diminta Tingkatkan Inovasi
Imperialisme Budaya
Imperialisme Budaya sendiri merupakan teori yang membahas mengenai negara dunia pertama(core nation) yang mempengaruhi budaya di seluruh dunia karena adanya kesenjangan informasi.
Herbert Schiller dan para koleganya mendeskripsikan imperialisme budaya sebagai kontrol dan kepemilikan industri komunikasi internasional oleh negara dunia pertama yang mempengaruhi budaya negara dunia ketiga (McPhail, 2014, h.40).
Sejumlah riset pun menunjukkan bahwa metode pemeringkatan universitas memiliki masalah bias.
Misalnya, banyak sistem pemeringkatan menyukai kampus-kampus yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengajaran mereka karena bahasa Inggris dianggap sebagai "bahasa sains dunia".
Sayangnya, tidak banyak universitas yang mau mengkaji praktik klasifikasi kampus.
Pemeringkatan masih dicari atas nama kualitas, terlepas dari metodologi dan filosofi yang mendasarinya.
Fenomena ini disebut oleh peneliti sosial Marion L. dan Imanol Ordorika sebagai imperialisme budaya.