Ketika biji-bijian utuh diolah menjadi tepung terigu untuk roti tawar putih, lapisan yang sarat kandungan serat dan protein pada biji akan terbuang.
Meski sebagian roti tawar putih telah diberi nutrisi tambahan, seperti vitamin B dan zat besi, kandungan serat dan protein di dalamnya akan jauh lebih sedikit dibandingkan tepung gandum utuh.
Karena rendahnya serat dan protein dalam roti tawar putih, karbohidrat dan gula akan lebih cepat diserap tubuh sehingga dapat memicu peningkatan kadar gula darah.
Sementara itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa membatasi asupan produk yang mengandung tepung terigu dapat menurunkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2.
Sulit untuk dicerna
Roti tawar mengandung gluten yang membuatnya sulit untuk dicerna.
Selain itu roti tawar tidak mengandung enzim alami apapun yang dibutuhkan pankreas untuk memecah lemak, karbohidrat, dan protein.
Baca Juga: Sering Difitnah Pakai Krim Pemutih Ketiak, Padahal Cuma Rutin Oles Racikan Bahan Ini Selama 2 Menit!
Jika tidak langsung digunakan sebagai energi, kelebihan asupan gula dari roti tawar putih akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan penumpukkan lemak dan memicu kenaikan berat badan.