Putra sang pengemislah yang menerima surat dari bank lokal.
“Suatu hari setelah kematian ayah saya, seorang tukang pos mengetuk pintu kami menanyai ayah saya. Saya mengatakan kepadanya bahwa ia sudah meninggal sebulan yang lalu. Kemudian ia memberikan surat dari bank lokal, awalnya kamu mengira ayah mengambil pinjaman,” ungkap sang putra tersebut.
Kaget bukan main ketika ia melihat bahwa mereka mendapatkan uang peninggalan sang ayah.
“Ayahku menyimpan 22 juta pound Mesir di bank. Aku jatuh tak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit,” sambungnya.
Tak hanya itu, ternyata hal serupa pernah terjadi pada perempuan Asia yang mengumpulkan sekitar Rp 448 juta dari pekerjaannya sebagai pengemis.
Pihak keamanan publik sebelumnya telah menegaskan bahwa pengemis dalam segala bentuk dan manifestasinya telah dilarang.
Bahkan mereka mengimbau masyarakat untuk melaporkan pengemis atau segala hal yang memberikan dukungan kepada pengemis.
Baca Juga: Dinsos Ungkap Penghasilan Anjal di Makassar Capai Rp9 juta per bulan