Sementara itu, State Department Report on Compliance with Arms Control, Nonproliferation, and Disarmament Agreements and Commitments tahun 2021 menunjukkan bahwa Cina terlibat dalam penelitian biologis dengan "aplikasi penggunaan ganda yang potensial."
Namun, Amerika tidak memiliki informasi yang cukup untuk menentukan apakah China menghapus program tersebut atau tidak.
2. Kuba
Laporan 2003 menunjukkan bahwa Kuba memiliki “setidaknya upaya pengembangan dan penelitian senjata biologis ofensif yang terbatas."
Kuba bereaksi dengan menyangkal bahwa negara mereka tidak melakukan upaya penelitian senjata biologis yang dituduhkan.
Namun itu tidak mematahkan kecurigaan sebab Kuba memiliki kemampuan industri bioteknologi yang relatif maju.
3. Mesir
Ada berbagai tuduhan bahwa Mesir memiliki senjata biologis. Beberapa pihak berpendapat bahwa keengganan Mesir untuk meratifikasi BWC menandakan bahwa Mesir memang memilikinya.
Amerika Serikat menuduh Mesir telah mengembangkan cadangan senjata biologis pada tahun 1972.
Lalu pada laporan 2014 tercatat bahwa Mesir telah "terus meningkatkan infrastruktur bioteknologinya" selama tiga tahun terakhir, termasuk melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang melibatkan rekayasa genetika.