Sonora.ID - Dalam beberapa hari mendatang, Rusia dikabarkan akan segera melakukan serangan nuklir besar-besaran.
Perang nuklir ini disebut akan memicu Perang Dunia III dalam beberapa hari mendatang.
Semula dugaan ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, kemudian semakin hari tampak akan menjadi kenyataan.
Kendati begitu, ternyata pihak Rusia melalui juru bicara pemerintahan Dmitry Peskov menyatakan hal tersebut tidak akan terjadi dan tak masuk akal.
Bahkan, tokoh agama Paus Fransiskus pun turut berbicara terkait tanggal yang dianggap akan menjadi titik paling krusial dari serangan Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: 6 Negara Gudangnya Hacker Paling Berbahaya dan Ditakuti di Dunia, Salah Satunya Indonesia!
Dikutip dari Times of Israel, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dirinya diberitahu oleh Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban bahwa Putin akan mengakhiri perang di Ukraina pada 9 Mei mendatang.
Namun, Wallace malah menduga kalau Putin akan melakukan serangan pamungkasnya pada tanggal tersebut.
Tanggal yang dipilih itu bertepatan dengan peristiwa kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerma pada perang Dunia II.
Pada tanggal 9 Mei mendatang, Wallace menduga Putin tidak hanya akan menuntaskan perangnya dengan Ukraina, tapi juga menghantam Nazi-nazi lain di seantero Bumi.
Kendati begitu, Rusia sendiri melalui Peskov memang membantahnya.
Pernyataan Rusia melalui Peskov tersebut bertolak belakang dengan aksi-aksi dari pihak Rusia, setidaknya dalam dua hari terakhir.
Pada Selasa (3/5/2022), stasiun TV Rusia, Rossiya-1, secara terbuka menayangkan simulasi serangan nuklir Rusia ke Inggris.
Dalam simulasi itu, sang pembawa acara, Dmitry Kiselyov, bahkan secara jelas menyebut bahwa Inggris dan Irlandia bakal lenyap dari muka Bumi hanya dengan satu serangan Rusia.
Menurut Kiselyov bila serangan tersebut terjadi, hal itu disebabkan oleh pernyataan-pernyataan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Ia mengungkapkan telah mengancam Rusia dengan serangan nuklir selama perang di Ukraina.
Kemudian, sebuah simulasi yang terasa semakin nyata ketika Rusia mengakui bahwa mereka telah melakukan simulasi serangan rudal berkemampuan nuklir.
Dalam pengakuan yang dilontarkan militer Rusia pada Rabu (4/5/2022) tersebut, terungkap bahwa wilayah Kaliningrad menjadi titik simulasi utama.
Dilansir dari The Straits Times, militer Rusia mengaku telah mempraktikkan simulasi "peluncuran elektronik" dari sistem rudal balistik.
Praktik itu bergerak Iskander yang berkemampuan nuklir.
Tidak hanya itu, latihan tempur di tengah perang ini bahkan telah dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia melalui sebuah pernyataan.
Baca Juga: Kacau! 8 Negara yang Warganya Paling Sering Bunuh Diri, Ada Indonesia?