Vaksin Covid-19 Masih Impor, Kali Ini Indonesia Ditantang Buat Vaksin Hepatitis Akut

17 Mei 2022 11:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi
Ilustrasi vaksinasi ( Istimewa)

Sonora.ID - Setelah Covid-19 melanda Indonesia dan dunia sejak tahun 2020 yang lalu hingga saat ini, beberapa orang sudah mulai terbiasa dengan new normal, aktivitas pun mulai dilakukan dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Masyarakat Indonesia baru saja mulai menghela napas dengan banyaknya pelanggaran yang ditetapkan oleh pemerintah, namun WHO mengumumkan adanya hepatitis akut misterius yang saat ini menjadi ancaman baru.

Berkaca dengan sudah ada 5 anak yang meninggal di Indonesia atas dugaan penyakit tersebut, masyarakat pun mulai diimbau untuk waspada pada penyakit ini.

Tak hanya itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menyebutkan, penting bagi pemerintah untuk segera melakukan terobosan baru guna mempercepat adanya tindakan terkait dengan virus misterius tersebut.

Pasalnya, berkaca dari Covid-19, Indonesia masih mengandalkan kiriman vaksin dari luar negeri.

Pihaknya menyoroti agar untuk hepatitis akut ini, Indonesia bisa mandiri dalam penelitian dan lebih maju dalam mempersiapkan vaksin.

“Kita dorong pemerintah untuk lebih berdikari dan berdaulat di bidang kesehatan terutama di penciptaan vaksin,” ungkapnya seperti yang dikutip dari Kompas.TV.

Politikus PDIP tersebut melihat bahwa jika kita terus menunggu kiriman vaksin dari luar negeri, maka ada potensi keterlambatan yang mungkin terjadi, dan pastinya Indonesia akan menunggu pihak luar untuk mengolah vaksin tersebut.

Dengan vaksin merah putih yang hingga saat ini masih dalam proses pun, Rahmad menyoroti bahwa Indonesia sangat tertinggal.

Baca Juga: Relawan Jokowi Mania Bilang Kemenkes Dikelilingi Banyak Mafia Vaksin

“Kondisi ini membuktikan kita sangat terlambat dalam membuat vaksin dalam negeri karena vaksinasi ke satu, kedua, dan sudah hampir selesai, vaksinasi tinggal sedikit yakni vaksin booster,” tegasnya.

Itulah sebabnya, pihaknya mengimbau agar kesadaran tersebut sudah dimiliki dari sekarang sehingga produksi dan proses vaksin hepatitis akut tidak jauh terlambat seperti yang terjadi pada vaksin merah putih untuk Covid-19.

Padahal, Rahmad menyoroti, keilmuan Indonesia tidak kalah dengan negara lain, dugaannya hal ini terjadi karena masalah anggaran.

“Karena itu ke depan kita akan mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan anggaran. Kita selaku bangsa harus bisa membuat vaksin sendiri, tidak tergantung vaksin dari luar negeri,” sambung Rahmad berharap.

Baca Juga: Dirawat di Makassar, Dinkes: Pasien Masih Probable Hepatitis Misterius

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm