Berdasarkan keterangan UAS, usai mengadang rombongan para petugas meminta membuka dompet.
Kemudian, mereka menanyakan apakah ada kartu nama Rabithah Alawiyah atau Ikatan Habaib.
"Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," paparnya dikutip dari BBC tertanggal 24 Desember 2017.
Kata UAS, para petugas sempat menanyakan identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik.
Kemudian, dia menjelaskan bahwa dirinya murni pendidik dan intelektual muslim.
Lalu, para petugas itu menegaskan tidak bisa menerima kedatangan UAS beserta rombongan.
Namun, para petugas tidak memberikan penjelasan apa alasan penolakan masuk ke wilayah itu.
"Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," ujarnya.
2. Timor Leste